Terkini Daerah
Selain Uang, Ini Alasan Eksekutor Mau Diajak NL Bunuh Bos Pelayaran di Kelapa Gading: Satu Kelompok
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan awal mula tersangka wanita berinisial NL (34) membunuh bos pelayaran Sugiarto (51).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan awal mula tersangka wanita berinisial NL (34) membunuh bos pelayaran Sugiarto (51).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Senin (24/8/2020).
Diketahui Sugiarto tewas dengan luka tembah di kompleks Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading I, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020) lalu.

• Video Detik-detik Pelaku Penembakan di Kelapa Gading Dibekuk Polisi, Dikejar dan Dihentikan Mobilnya
Yusri menerangkan rencana itu pertama dicetuskan NL kepada RM, yakni suami sirinya.
Tidak hanya itu, NL sudah menyiapkan dana untuk membayar jasa para eksekutor.
"Keluhan dari NL supaya dilakukan eksekusi kepada korban dengan menyiapkan dana Rp200 juta," ungkap Yusri Yunus.
RM lalu mencari komplotan yang dapat diajak bekerja sama di kampung halamannya.
Yusri menyebutkan orang-orang yang diajak ini sudah mengenal RM dan NL sebelumnya, bahkan dapat disebut teman sekampung.
Oleh karena itu mereka menerima ajakan RM.
"Setelah itu RM minta kepada teman-temannya yang ada di Lampung, yang kebetulan mereka sama-sama satu kelompok, dalam arti kata sepermainan semuanya," papar Yusri.
"Dulu di bawah naungan orang tua NL sendiri, yaitu inisial R, S, dan AJ," ungkapnya.
Ketiga orang ini juga masih mencari orang lain untuk membantu rencana mereka.
• Polisi Ungkap Ciri 2 Pelaku Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading, Diduga Sempat Pantau TKP
"Kemudian berangkat ketiga orang tersebut ke Jakarta dan berhenti di sana di satu hotel di Tangerang," papar Yusri.
"Kemudian membicarakan siapa kira-kira yang bisa melakukan dan bagaimana rencana alternatifnya," lanjut dia.
Diketahui mereka sempat menyusun rencana pembunuhan pertama.