Breaking News:

Terkini Daerah

Modal Rp 200 Juta, Berbagai Cara Dilakukan agar Bos Pelayaran Mati: Termasuk Beli Atribut Ojol

Berbagai cara dilakukan karyawati administrasi, NL untuk membunuh bosnya seorang pengusaha bidang pelayaran, Sugianto (51).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews/JEPRIMA
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kedua kanan bawah) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kedua kiri bawah), Kapolres jakarta Utara Kombes Pol Sudjarwoko dan Direskrimum Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat saat mengelar rilis kasus penembakan pengusaha bos ekspedisi di Halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menewaskan pengusaha pelayaran Sugianto (51). Penembakan ma 

TRIBUNWOW.COM - Berbagai cara dilakukan karyawati administrasi, NL untuk membunuh bosnya seorang pengusaha bidang pelayaran, Sugianto (51).

Diketahui Sugianto dibunuh dengan cara ditembak di depan Ruko Royal Gading Square, Jakarta Utara pada 13 Agustus 2020.'

Dari hasil penyelidikan ada 12 tersangka yang ikut berperan membunuh Sugianto.

Tersangka kasus penembakan pengusaha bos ekspedisi saat akan menaiki mobil tahanan usai rilis di Halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menewaskan pengusaha pelayaran Sugianto (51). Penembakan maut tersebut diotaki oleh karyawati korban bernama Nur Lutfiah (34) akibat sakit hati. Tribunnews/Jeprima
Tersangka kasus penembakan pengusaha bos ekspedisi saat akan menaiki mobil tahanan usai rilis di Halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menewaskan pengusaha pelayaran Sugianto (51). Penembakan maut tersebut diotaki oleh karyawati korban bernama Nur Lutfiah (34) akibat sakit hati. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Dibuat Sakit Hati, Motif Karyawati Bunuh Bos Pelayaran: Pelaku Sering Dihina Perempuan Tidak Laku

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Selasa (25/8/2020), tak tanggung-tanggung NL sampai menggelontorkan uang Rp 200 juta agar bisa membunuh Sugianto.

Pada Maret 2020, NL sempat mengungkapkan segala perasaannya pada suami sirinya, R alias M terkait sakit hatinya terhadap perlakuan Sugianto.

Kepada M, NL meminta tolong agar bosnya itu dibunuh.

Pada saat itu M mulanya tidak menghiraukan permintaan sang istri.

Namun, NL kembali mengajukan permintaan itu ke suaminya pada 4 Agustus 2020.

Permintaan itu diungkapkan setelah NL mendapat ancaman dari Sugianto akan dilaporkan ke polisi.

Tak tanggung-tanggung, NL sampai menyiapkan uang Rp 200 juta untuk orang yang bisa membunuh Sugianto.

Setelah memberikan uang kepada suaminya, M lantas mengajak tersangka SY, R, dan AJ.

Mereka berdiskusi membahas pembunuhan itu di sebuah hotel di Jakarta Timur pada 9 Agustus 2020.

NL menjadi sosok yang paling aktif memberikan ide.

Selain Uang, Ini Alasan Eksekutor Mau Diajak NL Bunuh Bos Pelayaran di Kelapa Gading: Satu Kelompok

Rencana Pertama

Awalnya, R berencana membunuh Sugianto di dalam mobil.

R berpura-pura menjadi petugas pajak yang ingin bertemu dengan Sugianto pada 10 Agustus 2020.

Lantaran, korban tidak mau diajak masuk ke dalam mobil maka rencana itu gagal.

"Yang bersangkutan (R) berpura- pura sebagai petugas pajak dari Kanwil Jakarta Utara. Dibawa ke mobil dan di mobil dieksekusi. Tapi korban tidak mau sehingga rencana tersebut gagal," jelas Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana pada Selasa (25/8/2020).

Akibatnya, mereka harus berpikir untuk membuat rencana yang kedua.

Mereka berinisiatif membunuh Sugianto dengan senjata api.

Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Ayah Pelaku Pembunuhan Bos di Kelapa Gading, Punya Banyak Murid

Modal bagi Eksekutor

Lantaran mereka membutuhkan eksekutor untuk menembak Sugianto, NL dan M lalu memanggil DM.

DM merupakan tersangka yang didatangkan dari Bangka.

Awalnya DM tidak mau dengan tawaran NL tersebut.

Karena DM merupakan mantan murid orang tua NL dan memiliki hubungan dekat maka ia akhirnya menyanggupi permintaan tersebut.

DM kemudian datang ke Jakarta pada 12 Agustus 2020.

Di Jakarta, M meminta agar DM membeli sebuah motor dan jaket ojek online.

Dua benda itu bisa digunakan saat mengeksekusi Sugianto.

Selain membeli motor hingga sekitar Rp 13 juta-an, mereka juga membuat nomor polisi palsu.

Kronologi Lengkap Pembunuhan Bos Pelayaran di Kelapa Gading yang Libatkan 12 Orang Pelaku

"Mereka membeli motor seharga Rp 13.300.000. DM dan R diperitnahkan untuk membuat nomor polisi palsu dan mebeli jaket dan helm Grab," kata Nana.

Rupanya DM sendiri belum memiliki dasar latihan menembak.

Akhirnya ia diajari oleh pemilik pistol, AJ.

DM menggunakan pistol Browning Browning tipe bda (Browning Double Action) 380 auto warna hitam coklat untuk membunuh korban.

"Karena memang eksekutor ini tidak punya basic menembak ya, jadi diajarkan dahulu," ujar Nana.

Orang yang membeli pistol ilegal itu adalah tersangka, SP dan TH.

Peran 12 Pelaku Pembunuhan Bos Pelayaran di Kelapa Gading, Bermula dari Sakit Hati Seorang Karyawati

Eksekusi

Pada hari eksekusi, DM lantas ditemani S mengendari motor menuju ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading.

Mereka sempat menunggu untuk Sugianto keluar.

Sebelum membunuh Sugianto, mereka sempat memastikan kembali bahwa orang itu adalah sosok yang akan dibunuh.

"Pukul 12.45 Sugianto terlihat di lokasi. DM sempat berjalan berpapasan untuk memastikan itu adalah target," jelas Nana.

Setelah berjalan berpapasan, DM langsung berbalik arah dan menembak Sugianto dari belakang.

DM menembaki Sugianto sebanyak lima kali.

Akibat tembakan yang bertubi-tubi itu, Sugianto lantas meninggal dunia di tempat.

Sosok Eksekutor Bos Pelayaran di Kelapa Gading, Baru Belajar Menembak dan Pakai Senjata Koleksi

"Lima kali mengenai punggung dan kepala. Ada satu di punggung dan dua di wajah kepala. Ini mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Nana.

Lalu, DM dan S langsung melarikan diri dan berkumpul ke rumah NL untuk menerima upah.

Delapan hari kemudian pada 21 Agustus 2020, polisi akhirnya berhasil menangkap mereka semuanya.

Mereka ditangkap di daerah yang berbeda-beda.

“Delapan orang ditangkap di Lampung, satu orang ditangkap di Cibubur, kemudian dua orang ditangkap di wilayah Jawa Timur," lanjutnya.  (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
PembunuhanPenembakan di Kelapa GadingKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved