Terkini Nasional
Manuver Gatot Nurmantyo Gabung KAMI, Mardani Ali: Nyuwun Sewu, Kalau Maju Pilpres Harus Lewat Parpol
Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo kini kembali jadi sorotan. Hal itu membuat Gatot Nurmantyo disebut akan bermanuver demi Pilpres
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Monggo semua yang berminat maju di 2024 jangan malu umumkan paparkan gagasan ide besar dan kerangka kerjanya, Indonesia perlu semua anak-anak negeri terbaik maju di Pilpres 2024," sambungnya.
• Gatot Nurmantyo Ucapkan Sumpah di ILC karena Terlalu Lama Diam untuk Tak Kritik Pemerintahan
Lihat videonya berikut:
Gatot Mengaku Sakit Hati
Gatot akhirnya kembali muncul di depan layar kaca.
Gatot hadir di acara Indonesia Lawyers Club yang mengusung tema #ILCIndonesiaMaju pada Selasa (18/8/2020)
Dalam kesempatan itu, Gatot mengungkapkan rasa sakit hatinya pada keadaan Indonesia saat ini.

• Direktur Eijkman Sarankan ILC Bahas Prioritas Vaksinasi, Karni Ilyas: Tenaga Kesehatan Dulu
Mulanya, Gatot mengatakan bahwa dirinya sering berkonsultasi dengan sejumlah tokoh untuk membahas permasalahan negara saat ini.
Pertemuan kecil itu semakin hari melebar, diikuti banyak tokoh lainnya hingga dibentuklah KAMI.
"Maka saya konsultasilah dengan Pak Bachtiar Hamzah senior saya, sama dengan Pak Kaban, Pak Din Syamsudin, Pak Abdullah Yahya, Bu Chusnul juga."
"Kelompok kecil itulah bicara-bicara. Melebar-melebar masing-masing, Pak Said Didu, awalnya dengan Bang Yani, dengan Pak Nainggolan dan sebagainya," jelas Gatot.
Gatot mengatakan bahwa semua tokoh yang berdiskusi dengannya termasuk dirinya merasa sakit hati dengan kondisi krisis akibat pandemi Covid-19.
"Ini memang kita semua sakit hati, sakit hatinya adalah kondisi seperti ini maka kita bersama-sama menyampaikan suara hati nurani rakyat."
"Kondisi sekarang ini tidak normal memang, dengan terjadi Covid ini terjadi pembekuan, proses pembekuan," ucap Jenderal TNI 60 tahun ini.
• Di ILC, Pandu Riono Sebut Indonesia Gagal Tangani Covid-19: Pak Jokowi Harus Memimpin Langsung
Ia khawatir pembatasan-pembatasan yang terjadi di segala aspek nantinya bisa membuat hubungan rakyat dan pemerintah tidak menjadi baik.
Sehingga, Gatot merasa hal itu perlu diingatkan kepada pemerintah.
"Antara murid dengan guru, antara murid dengan dosen, antara manajer dengan pekerja, antara pemilik hotel dengan tamu, proses pembekuan."