Terkini Nasional
Kini Muncul dan Gabung KAMI, Gatot Nurmantyo Singgung Sumpah: Ini Saya Memperingatkan
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkap alasannya kini muncul ke permukaan, setelah lama menghilang dari dunia politik.
Editor: Lailatun Niqmah
Gatot menuturkan bahwa rakyat akhirnya berhasil membangun sebuah negara dengan undang-undang dan Pancasila di dalamnya.
Jika undang-undang dan Pancasila diubah maka ia merasa negara Indonesia juga telah diubah.
Hal itulah yang lantas membuat Gatot merasa kini harus bangkit dan bersuara.
"Di dalam undang-undang dasar 1945 dan pembukaannya itulah dasar negara itu Ketuhanan yang Maha Esa itu dan seterusnya."
"Kalau itu diubah maka Indonesia ini berubah, maka saya harus bangkit sebagai pertanggungjawaban nanti di Padang Mahsyar saya ditanya kamu pernah disumpah tanggung jawabmu apa?" tegasnya.
Purnawirawan 76 tahun ini menambahkan, jika yang pensiun masih mencoba bertanggung jawab maka orang-orang yang masih aktif menjalankan tugasnya harus makin bertanggung jawab.
"Pensiunan saja harus bertanggung jawab dengan sumpahnya apalagi yang masih aktif? Ini minimal saya bisa memperingatkan," lanjutnya.
• Ngaku Kasihan, Salim Said Ungkap Doanya untuk Jokowi di ILC: Supaya Anda Semua Tidak Memaki
Lihat videonya mulai menit ke-1:14:
Merasa Sakit Hati
Dalam kesempatan itu, Gatot juga mengungkapkan rasa sakit hatinya pada keadaan Indonesia saat ini.
Mulanya, Gatot mengatakan bahwa dirinya sering berkonsultasi dengan sejumlah tokoh untuk membahas permasalahan negara saat ini.
Pertemuan kecil itu semakin hari melebar, diikuti banyak tokoh lainnya hingga dibentuklah Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) .
"Maka saya konsultasilah dengan Pak Bachtiar Hamzah senior saya, sama dengan Pak Kaban, Pak Din Syamsudin, Pak Abdullah Yahya, Bu Chusnul juga."
"Kelompok kecil itulah bicara-bicara. Melebar-melebar masing-masing, Pak Said Didu, awalnya dengan Bang Yani, dengan Pak Nainggolan dan sebagainya," jelas Gatot.
Gatot mengatakan bahwa semua tokoh yang berdiskusi dengannya termasuk dirinya merasa sakit hati dengan kondisi krisis akibat pandemi Covid-19.
"Ini memang kita semua sakit hati, sakit hatinya adalah kondisi seperti ini maka kita bersama-sama menyampaikan suara hati nurani rakyat."