Terkini Nasional
Susi Pudjiastuti Umpamakan Indonesia sebagai Wanita Cantik dan Elegan: Tapi Bajunya Kurang Sesuai
Susi Pudjiastuti memberikan gambaran atau perumpamaan untuk negara Indonesia di tengah peringatan HUT Kemerdekaan yang ke 75 tahun.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Yes we all do," jawab Najwa optimis.
• Ahok Ungkap Ada Oknum Profesor yang Tak Terima Dirinya Masuk Politik, Najwa Shihab: Siapa?
Simak videonya:
Mengaku Sakit Hati
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku merasa sakit hati melihat kondisi ekosistem saat itu, terutama ekosistem laut.
Pengakuan tersebut disampaikan Susi Pudjiastuti kepada Najwa Shihab dalam tayangan YouTube Najwa Shihab, Minggu (16/8/2020).
Dilansir TribunWow.com, dalam kesempatan tersebut Susi mulanya membantah kalau dirinya disebut merasa rindu ketika masih menjabat sebagai menteri.
Susi hanya mengaku prihatin dengan kondisi ekosistem saat ini setelah tidak lagi ia tangani.
Dirinya kemudian menyinggung kebijakan dari menteri penggantinya, yakni Edhy Prabowo terkait ekspor bayi lobster.
"Kalau kangen sih enggak, hanya merasa sakit karena melihat ekosistem, lobster bayi-bayi di ekspor. Just sad," ujar Susi.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh Najwa Shihab dengan menanyakan bagaimana perasaannya setelah melihat adanya perbedaan kebijakan antara yang dibuat dengan yang saat ini.
"Ibu merasa 'Waduh yang sudah dilakukan selama 5 tahun kemudian sekarang kebijakan berbeda dengan dulu' yang ibu ambil, ada rasa gemes, sedih, sakit?" tanya Najwa Shihab.
"Atau merasa ya itulah politik ketika tidak lagi menjabat tentunya pejabat yang baru bisa mengganti kebijakan yang diambil?" imbuhnya.
• Momen Tak Terduga Dalam Upacara Virtual Kemerdekaan RI, Tingkah Aktif Cucu JK Bikin Gagal Fokus
Menjawab hal itu, Susi mengaku bukan memikirkan yang berhubungan dengan politik.
Dirinya hanya berharap, siapapun orangnya yang menjabat sebagai Menteri Kelautan harus bisa menjaga keutuhan ekosistem.
Karena menurutnya, ekosistem secara langsung memiliki hubungan atas keberlangsungan dari kehidupan manusia itu sendiri.
Susi menambahkan bahwa ekosistem, tidak hanya laut, bukan hanya dinikmati saat ini saja, melainkan sifatnya berkelanjutan, sehingga akan menjadi warisan untuk bangsa yang akan datang.
Oleh karenanya, dirinya tidak ingin ada kepentingan-kepentingan tertentu dalam mengelola ekosistem, apalagi sampai dipolitisasi.
"Saya pikir i don't care with politik, tapi ekosistem is something that we all need, mestinya tidak dipolitisasi, mestinya is not about politik," terangnya.
"Komitmen kita ke mana? Dan janji kita sama anak cucu kita," tegas Susi. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)