Breaking News:

Terkini Daerah

Kondisi ODGJ yang Diperkosa di Depan Anak hingga Melahirkan di Nunukan, Disebut Sering Lepas Kendali

Kisah pilu dialami oleh IN, (35) Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Nunukan, Kalimantan Utara, yang diperkosa oleh orang tak dikenal.

Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi pemerkosaan pada perempuan. Kisah pilu dialami oleh IN, (35) Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Nunukan, Kalimantan Utara, yang diperkosa oleh orang sejumlah tak dikenal. 

TRIBUNWOW.COM - Kisah pilu dialami oleh IN, (35) Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Nunukan, Kalimantan Utara.

Pasalnya, IN diperkosa di depan anak kandungnya sendiri oleh orang tak dikenal.

Bahkan, IN kini telah melahirkan bayinya.

Petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Nunukan mengaku terus melakukan pendekatan intens dan pengawasan kepada IN.

Kronologi Siswa SMP di Batam Tewas setelah Dipukul Temannya, Sempat Mual-mual, Muntah, hingga Koma

Belum ada perubahan perilaku dari kondisi IN, meski saban harinya, sejumlah petugas Dinsos datang ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) dimana IN dan kedua anaknya tinggal.

Sembari mengantar makanan, memeriksa kondisi IN dan bayinya, petugas Dinsos terus berusaha mengobrol dengan IN agar mau melepaskan bayinya demi masa depan dan tumbuh kembang si anak yang masih berusia 3 bulan tersebut.

"Kita bagi dia tilam, ada kasur kecil juga, tapi dia sering letak anaknya di lantai, katanya bagus di lantai, macam kapal kecil dia tengok," ujar Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Sabtu (15/08/2020).

Pasca VR (6) anak pertama IN disekolahkan di Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Aisyiyah Ruhama, pekerja social (Peksos) kian ketat menjaga IN dan bayinya.

Kondisi psikis IN yang masih sering lepas kendali membuat petugas harus lebih ekstra menjaga IN.

"Dia tidak peduli mau panas, mau hujan, kalau lama tidak jumpa anaknya pasti akan keluar membawa bayinya, mencari anak pertamanya, kita terus beri pengertian selama anaknya sekolah," lanjut Yaksi.

IN juga masih sering berbicara dengan tembok seakan curhat terkait kondisinya sambil sesekali tertawa dan marah tidak jelas sebabnya.

Keberadaan bayi IN juga menyulitkan petugas, baik susu atau urusan mandi dan membersihkan si jabang bayi mendapat perhatian khusus.

Bagaimanapun si bayi dibesarkan oleh seorang ibu dengan kondisi mental tidak stabil, sehingga dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Kalau buat susu pagi, bukan dia buang kalau tidak habis, dia kasihkan lagi sampai malam, itu kan tidak sehat, kami sering datang bergantian untuk awasi si bayi, kami kasih mandi dan gantikan air susu dalam dotnya," kata Yaksi.

Akan dikirim ke Banjarbaru untuk rehabilitasi

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Orang dengan Gangguan JiwaKabupaten NunukanKasus Pemerkosaan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved