Pilkada Serentak 2020
Pilkada Solo 2020: Refly Harun Lebih Pilih Gibran Lawan Kotak Kosong daripada Lawan 'Calon Boneka'
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan pandangannya terkait Pilkada Solo 2020 dengan majunya putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Masyarakat yang tidak menyukai atau tidak mendukung Gibran pastinya berani untuk memilih kotak kosong.
Dirinya mencontohkan fenomena di Pilkada Kota Makassar 2018 yang justru dimenangkan oleh kotak kosong, terjadi lantaran tidak sejalan dengan calon tunggal tersebut yang waktu itu adalah pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi.
"Tapi kalau dia lawan kotak kosong, maka kotak kosong itu akan menjadi simbol perlawanan dan jangan lupa di Makassar yang menang kotak kosong," terang Refly Harun.
"Jadi simbol perlawanan bahwa untuk menunjukkan apakah masyarakat Solo mau atau tidak dengan Gibran misalnya," lanjutnya.
• Nilai Gibran Semakin Percaya Diri di Pilkada Solo, Refly Harun: Kemenangan Sudah di Pelupuk Mata
Namun, dirinya mengingatkan supaya fair andai melawan kotak kosong, maka Pilkada Solo 2020 tetap berjalan dengan prinsip demokrasi, yakni secara jujur dan adil.
"Yang paling penting Pilkadanya harus jujur dan adil, tidak ada money politic, tidak ada intimidasi dan lain sebagainya," kata pakar hukum tata negara tersebut.
"Sepanjang itu jujur dan adil, maka nanti kotak kosong kalah yang harus diterima. Tapi kalau kotak kosong yang menang ya harus diterima juga hasilnya," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-3.25:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)