Pilkada Serentak 2020
Pilkada Solo 2020: Refly Harun Lebih Pilih Gibran Lawan Kotak Kosong daripada Lawan 'Calon Boneka'
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan pandangannya terkait Pilkada Solo 2020 dengan majunya putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, memberikan pandangannya terkait Pilkada Solo 2020.
Pilkada Solo 2020 memang tidak lepas dari pandangan pengamat, alasannya karena majunya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang berpasangan dengan Teguh Prakosa.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (13/8/2020), Refly Harun mengakui bahwa peluang menang Gibran dan Teguh di Pilkada Solo 2020 sangat besar.

• Partai Istana Bondong-bondong Dukung Gibran di Pilkada Solo, Refly Harun: PKS Tidak Bisa Apa-apa
• FX Hadi Rudyatmo Optimis Kemenangan Gibran 80 Persen dan akan Ukir Sejarah di Pilkada Solo 2020
Selain karena pengaruh dari Jokowi, melainkan juga didukung oleh partai besar yang merupakan mayoritas di Kota Solo, yakni PDI Perjuangan (PDIP).
Termasuk sudah menggandeng beberapa partai lain seperti Gerindra, PAN, Golkar, hingga PSI untuk berkoalisi mendukung Gibran.
Dengan kondisi tersebut, kecil kemungkinannya untuk menghadirkan penantang Gibran dari jalur partai.
Seperti yang diketahui, saat ini hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang masih berada di luar koalisi PDIP.
Namun, PKS sendiri tidak terkendala syarat presidential threshold yang mengharuskan mempunyai 9 kursi di DPRD Kota Solo untuk bisa mengajukan calon di Pilkada Solo 2020.
Harapannya masih ada dari bakal pasangan calon (bapaslon) Bagyo Wahyono dan FX Supardjo (Bajo) yang sedang berjuang dari jalur independen atau non partai.
Meski begitu, Refly Harun mengaku lebih memilih Gibran melawan kotak kosong di Pilkada Solo 2020, dibandingkan ada penantang, tetapi sifatnya lemah.
"Kotak kosong ini kan sebenarnya simbol perlawanan, pertama harus dipastikan kalau ada calon yang melawan Gibran, calon tersebut harus yang serius, jangan calon yang main-main," ujar Reflu Harun.
"Karena kalau calonnya main-main ya akan melukai Pilkada sendiri," jelasnya.
• Muncul Gerakan Kotak Kosong Lawan Gibran, Refly Harun: Capek-capek Buat Pilkada Langsung, Aneh
Refly Harun tidak ingin, munculnya calon penantang yang bisa dikatakan tidak kuat justru akan membantu pasangan Gibran itu sendiri.
Menurutnya, masyarakat Kota Solo tentunya tidak mungkin akan memilih calon lemah tersebut.
"Ya katakanlah dalam tanda kutip calon boneka yang diciptakan agar kemudian tidak melawan kotak kosong," kata Refly Harun.
"Karena begini, kalau ada calon lawannya, calon yang tidak serius katakanlah, saya kira masyarakat tidak akan memilih calon yang tidak serius itu," imbuhnya.
Sementara itu jika melawan kotak kosong, maka persaingan masih akan tetap terjadi.