Terkini Daerah
Soal Serangan Oknum Ormas, Ganjar Pranowo: Sebenarnya Semua yang Bertugas di Jateng Sudah Tahu
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara terkait kasus penyerangan oknum ormas intoleran di Solo pada Sabtu (12/8/2020).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara terkait kasus penyerangan oknum ormas intoleran di Solo pada Sabtu (12/8/2020).
Diberitakan sebelumnya, sebuah acara pernikahan yang diadakan keluarga Habib Assegaf Al-Jufri di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo jadi sasaran amukan oknum ormas.
Ditanya apakah keamanan akan ditingkatkan akibat peristiwa itu, Ganjar Pranowo mengatakan, sebenarnya pihak berwajib sudah mengetahui karakter suatu daerah.

• Tangkap Tersangka Penyerangan Acara Keluarga di Solo, Kapolda Jateng Ancam Pelaku yang Masih Buron
"Sebenarnya kalau di Solo semua yang bertugas di Jawa Tengah itu sudah tahu mbak."
"Sudah tahu karakter yang ada di Solo seperti apa, nanti kita lihat Solo termasuk Solo raya ada Pati, Semarang, Banyumas," jelas Ganjar dikutip dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia Malam tv One, Selasa (12/8/2020).
Lalu Ganjar menyinggung, biasanya gesekan sering terjadi ketika Pilkada akan datang.
"Kita sebenarnya sudah tahu mappingnya, kita biasanya meningkatkan keamanan jika ada indikasi-indikasi apalagi menjelang Pilkada begitu."
"Karena kita enggak tahu diuntungkan atau dirugikan, menjelang Pilkada tapi ada Covid-19 sehingga tidak ada kampanye-kampanye yang sifatnya terbuka," kata Ganjar.
Gubernur berusia 51 tahun ini menilai, keuntungan Pilkada di tengah Covid-19 adalah mengurangi gesekan atau kekisruhan.
"Mungkin agak diuntungkan begitu ya sehingga tidak ada kerumunan atau gerombolan yang mungkin nanti akan bergesekan," ujarnya.
• Update Kasus Pembubaran Acara Pernikahan di Solo oleh Oknum Ormas, Polisi Buru Pelaku Lainnya
Terkait peningkatan keamanan akibat kasus tersebut, Ganjar membenarkan.
Bahkan TNI turut dikerahkan untuk meningkatkan keimanan.
"Nah kan peningkatan akan kita lakukan mengikuti eskalasi-eskalasi itu tapi kesiagaan 24 jam dilakukan apalagi oleh kepolisian, aparat keamanan yang lain termasuk TNI."
"Lalu kalau kita lihat di beberapa titik berkorelasi otomatis akan merespons dengan tugas masing masing begitu," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-4:31:
Kronologi Kejadian
Sebuah acara pernikahan yang diadakan keluarga Habib Assegaf Al-Jufri di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo jadi sasaran amukan oknum organisasi massa pada Sabtu (8/8/2020).
Tak hanya merusak acara pernikahan, Kapolresta Surakarta, Andy Rifai juga terkena pukulan oknum ormas tersebut.
Dilkutip TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews terlihat sejumlah orang tak dikenal marah dan berteriak-teriak di lokasi kejadian.

• Fakta Oknum Ormas di Solo Bubarkan Acara Pernikahan, Sempat Bubarkan Diri hingga 3 Orang Jadi Korban
Tampak pula seorang pengendara motor ditendang begitu saja oleh seorang oknum hingga terjatuh.
Disebutkan pemotor tersebut dikeroyok secara bersama-sama.
Beruntung warga dan polisi sigap dan berhasil menangani kericuhan yang terjadi.
Andy Rifai mengatakan bahwa kejadian itu mengatakan bahwa penggerudukan terjadi karena acara dianggap tidak sesuai dengan kelompok mereka.
"Tadi malam kita mendapatkan informasi bahwa dari kelompok intoleran itu melakukan menggeruduk ke warga itu."
"Mereka menganggap ada kegiatan yang menurut mereka tidak sesuai," jelas Andy.
Mendengar informasi itu, pihaknya langsung bergegas ke TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Saat evakuasi warga, oknum itu melakukan penyerangan lagi.
"Dengar informasi itu kita langsung bergerak ke sana dan kita melakukan negosiasi."
"Pada saat evakuasi itulah kelompok mereka melakukan tindakan yang melukai warga," jelasnya.
• Berusaha Lindungi Warga, Kapolresta Solo sampai Tak Ingat Dipukul Ormas: Di Tengah Jalan Dicegat
Ia membenarkan dirinya juga terkena pukulan ketika melindungi warga.
"Waktu saya berupaya untuk melindungi mereka memang sempat memukul saya."
"Saya terus bertahan agar bisa mengamankan korban," ungkapnya.
Tak berhenti di sana rupanya oknum ormas itu tak langsung membubarkan diri.
Mereka sempat mencegat warga yang sedang berusaha pulang ke rumah masing-masing.
"Betul (pas melindungi warga) karena pada waktu itu sudah kami sampaikan jangan keluar rumah pas waktu perjalanan dicegat sama mereka," cerita Andy.
Dari isu yang beredar di media sosial oknum itu menyerang acara tersebut karena memiliki aliran tertentu.
Sedangkan warga sekitar mengatakan bahwa acara itu hanyalah midodareni atau acara doa sebelum pernikahan dilakukan.
• Aksi Brutal Ormas Serang Acara Pernikahan di Solo, Kapolresta Solo AKBP Andy Rifai sampai Dipukuli
Lihat videonya berikut:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)