Breaking News:

Virus Corona

Kisah Pilu Ayah dan Anak Sesama Dokter di Solo Positif Covid-19, sang Ayah Akhirnya Meninggal Dunia

Kisah pilu terkait Virus Corona (Covid-29) terjadi pada keluarga dengan baground medis di Solo, Jawa Tengah.

Editor: Atri Wahyu Mukti
AFP/Bay Ismoyo
ILUSTRASI PEMAKAMAN JENAZAH COVIS-19 - Petugas melakukan proses pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19) di sebuah Taman Pemakaman Umum (TPU), di Jakarta, Rabu (15/4/2020). 

Mereka kemudian memutuskan isolasi mandiri di RSUD Dr Moewardi hingga hasil swab evaluasinya keluar.

Itu dipilih untuk memberikan rasa nyaman kepada orang di sekitarnya terlebih lagi saat ini masyarakat masih ada rasa ketakutan.

"Buat apa saya di sini, kalau menimbulkan ketakutan, mending saya ke tempat yang memang seharusnya saya isolasi," ucap Sandi.

"Pertimbangannya, kalau ada apa-apa sudah di pusat kesehatan," urainya.

Selama isolasi, Sandi menuturkan tidak merasakan gejala apapun dan yang dirasakannya hanya ketakutan.

"Ketakutan tidak bisa keluar dari rumah sakit, ketakutan kalau seperti ayah saya, saya sangat khawatir dengan istri dan anak saya," tuturnya.

Sandi dan anaknya menjalani isolasi mandiri selama kurang lebih 14 hari sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

"Saya keluar isolasi kira-kira pertengahan Mei 2020, anak saya dengan saya beda seminggu pulangnya," ucap dia.

"Saya pulang duluan, anak saya pulang menyusul," tambahnya.

Sekembalinya ke rumah, Sandi tidak menampik adanya 'phobia' yang menjangkitinya.

Ganjar Pranowo Enggan Berspekulasi soal Motif Penyerangan di Solo: Sampai Ada Bukti, Pengakuan

Itu menyebabkan dirinya menjadi lebih menekankan penerapan protokoler kesehatan di rumahnya.

Cuci tangan dan kaki sebelum masuk rumah dilakukannya guna menimalisir penularan.

Bahkan, Sandi tak segan-segan menyulap garasi rumahnya menjadi 'kamas pas' seperti di pusat perbelanjaan.

"Setelah saya aktivitas dari luar atau dari fasilitas kesehatan, baju yang dipakai segera dicuci," ucapnya.

Sandi berharap masyarakat tetap tertib menjalankan protokoler kesehatan meskipun saat ini new normal sudah dilakukan.

"Di balik isu-isu yang akhir-akhir ini beredar yang menyatakan ini dibikin manusia, ini konspirasi, atau apapun itu," ucap Sandi.

"Kenyataannya saya pribadi dan keluarga merasakannya, tiga generasi saya terkonfirmasi, ayah saya, saya, dan anak saya," ujar dia.

"Saya merasakan itu ada dan itu nyata," tandasnya. (Adi Surya Samodra)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Nestapa Ayah & Anak yang Sama-sama Dokter di Solo Positif Corona, Tapi Sang Ayah Akhirnya Meninggal

Sumber: Tribun Solo
Tags:
Virus CoronaCovid-19DokterRS MoewardiSolo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved