Terkini Daerah
Ganjar Minta Warga Tak Terprovokasi Penyerangan di Solo: Semua Sudah Proses, Polisi Tak Tinggal Diam
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga tidak terprovokasi atas kasus penyerangan yang terjadi di Solo,
Editor: Lailatun Niqmah
Ditanya apakah keamanan akan ditingkatkan akibat peristiwa itu, Ganjar Pranowo mengatakan, sebenarnya pihak berwajib sudah mengetahui karakter suatu daerah.
"Sebenarnya kalau di Solo semua yang bertugas di Jawa Tengah itu sudah tahu mbak."
"Sudah tahu karakter yang ada di Solo seperti apa, nanti kita lihat Solo termasuk Solo raya ada Pati, Semarang, Banyumas," jelas Ganjar dikutip dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia Malam tv One, Selasa (12/8/2020).
Lalu Ganjar menyinggung, biasanya gesekan sering terjadi ketika Pilkada akan datang.
"Kita sebenarnya sudah tahu mappingnya, kita biasanya meningkatkan keamanan jika ada indikasi-indikasi apalagi menjelang Pilkada begitu."
"Karena kita enggak tahu diuntungkan atau dirugikan, menjelang Pilkada tapi ada Covid-19 sehingga tidak ada kampanye-kampanye yang sifatnya terbuka," kata Ganjar.
Gubernur berusia 51 tahun ini menilai, keuntungan Pilkada di tengah Covid-19 adalah mengurangi gesekan atau kekisruhan.
"Mungkin agak diuntungkan begitu ya sehingga tidak ada kerumunan atau gerombolan yang mungkin nanti akan bergesekan," ujarnya.
• Ganjar Pranowo Enggan Berspekulasi soal Motif Penyerangan di Solo: Sampai Ada Bukti, Pengakuan
Terkait peningkatan keamanan akibat kasus tersebut, Ganjar membenarkan.
Bahkan TNI turut dikerahkan untuk meningkatkan keimanan.
"Nah kan peningkatan akan kita lakukan mengikuti eskalasi-eskalasi itu tapi kesiagaan 24 jam dilakukan apalagi oleh kepolisian, aparat keamanan yang lain termasuk TNI."
"Lalu kalau kita lihat di beberapa titik berkorelasi otomatis akan merespons dengan tugas masing masing begitu," jelasnya.
Kronologi Kejadian
Sebuah acara pernikahan yang diadakan keluarga Habib Assegaf Al-Jufri di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo jadi sasaran amukan oknum organisasi massa pada Sabtu (8/8/2020).
Tak hanya merusak acara pernikahan, Kapolresta Surakarta, Andy Rifai juga terkena pukulan oknum ormas tersebut.