Terkini Daerah
Ormas Ansor Tegaskan Tak Terlibat dalam Penyerangan Acara Keluarga di Solo: Kami Mengecam
Ketua Cabang Gerakan Pemuda Ansor Surakarta, Arief Syarifudin meluruskan inisiden penyerangan sebuah acara di Solo.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Cukup lumayan banyak yang datang, karena memang beberapa gelombang datang untuk membubarkan acara pengajian midodareni di rumah tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut keterangan dari keluarga yang mendapat serangan tersebut dikatakan bahwa acara itu tidak ada hubungannya dengan ajaran menyimpang dalam Islam.
Melainkan menurutnya adalah hanya doa bersama dalam bentuk pengajian menjelang acara pernikahan pada keesokan harinya.
"Memang yang pertama tujuannya ingin membubarkan acara pengajian yang mereka anggap, mereka sinyalir acara syiah," jelas Arief.
"Padahal kenyataannya dari pihak keluarga mengonfirmasi ke kami, itu bukan acara syiah. Itu hanya doa bersama, istilahnya midodareni sebelum acara pernikahan di pagi harinya," terangnya menutup.
• Fakta Oknum Ormas di Solo Bubarkan Acara Pernikahan, Sempat Bubarkan Diri hingga 3 Orang Jadi Korban
Simak videonya mulai menit ke- 3.50
Penjelasan Kapolresta
Sebuah acara pernikahan yang diadakan keluarga Habib Assegaf Al-Jufri di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo jadi sasaran amukan oknum organisasi massa pada Sabtu (8/8/2020).
Tak hanya merusak acara pernikahan, Kapolresta Surakarta, Andy Rifai juga terkena pukulan oknum ormas tersebut.
Dilkutip TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews terlihat sejumlah orang tak dikenal marah dan berteriak-teriak di lokasi kejadian.

Tampak pula seorang pengendara motor ditendang begitu saja oleh seorang oknum hingga terjatuh.
Disebutkan pemotor tersebut dikeroyok secara bersama-sama.
Beruntung warga dan polisi sigap dan berhasil menangani kericuhan yang terjadi.
Andy Rifai mengatakan bahwa kejadian itu mengatakan bahwa penggerudukan terjadi karena acara dianggap tidak sesuai dengan kelompok mereka.
"Tadi malam kita mendapatkan informasi bahwa dari kelompok intoleran itu melakukan menggeruduk ke warga itu."