Ledakan di Beirut
Diduga Jadi Sumber Ledakan, 2.750 Ton Amonium Nitrat adalah Barang Sitaan, Disimpan Selama 6 Tahun
Ledakan hebat mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa (4/8/2020) pukul 06.07 sore waktu setempat. Akibat ledakan tersebut, 78 orang tewas.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Satu di antara rumah sakit umum Beirut, Hitel Dieu, menerima sekitar 400 pasien terluka.
Hal ini disampaikan seorang karyawan rumah sakit pada CNN.
• Update Terbaru Kondisi Lebanon Pasca-Ledakan di Beirut, Deklarasikan Keadaan Darurat Selama 2 Minggu
Tindakan Pemerintah
Mengenai ledakan di Beirut, Presiden Lebanon, Michael Aoun, memerintahkan patroli militer di kota dan berjanji akan melakukan ivestigasi.
Sementara Perdana Menteri Diab mengatakan gudang penyimpanan amonium nitrat merupakan hal yang tak bisa diterima.
Sama seperti Aoun, Diab juga menjanjikan akan melakukan investigasi.
"Aku tidak akan beristirahat, sampai kita menemukan orang-orang yang bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi."
"(Kita akan) meminta pertanggungjawaban mereka dan menjatuhkan hukuman maksimum," kata Diab.
Tidak Ada Indikasi Serangan di Beirut
Pada Selasa malam waktu setempat, tiga pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan tidak ada indikasi serangan dalam ledakan di Beirut, Lebanon.
Dilansir CNN, para pejabat yang menolak disebut namanya itu menyebut akan ada peningkatan otomatis dalam perlindungan pasukan AS dan aset di kawasan tersebut, jika memang benar ada serangan.
Sejauh ini, mereka mencatat tidak ada yang ada terjadi, terkait peningkatan pengamanan.
• Video Penampakan Ledakan Lebanon dari Berbagai Sisi Kota, Awalnya Ledakan Kecil Mirip Kembang Api
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan ada indikasi serangan bom saat ledakan terjadi di Beirut.
Trump bersimpati pada Lebanon terkait insiden tersebut.
"Saya mulai dengan mengirimkan simpati terdalam Amerika pada orang-orang Lebanon, di mana laporan menunjukkan banyak, banyak orang tewas, ratusan lainnya terluka parah, dalam ledakan besar di Beirut," kata Trump pada konferensi pers, Selasa malam.