Breaking News:

Terkini Daerah

Jalankan Prostitusi di Indekos, Sesama Penghuni Wanita Saling Tawarkan Satu sama Lain Lewat Medsos

Sekumpulan wanita penghuni indekos di Banjarnegara kepergok Satpol PP menjalankan praktik prostitusi dari dalam indekos.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Istimewa/ Tribunnewsbogor.com
Ilustrasi prostitusi online. Penghuni kos di Banjarnegara, Jateng saling menawarkan diri mereka lewat aplikasi medsos. 

TRIBUNWOW.COM - Satpol PP Banjarnegara mendapati sebuah kos-kosan yang ternyata digunakan sebagai sarana bisnis prostitusi.

Razia itu bermula dari adanya laporan masyarakat yang menginformasikan penyalahgunaan indekos menjadi tempat bisnis esek-esek.

Sementara ini modus yang diketahui adalah sesama penghuni kos saling menawarkan sesamanya kepada pelanggan yang berminat.

Pembinaan penghuni kos yang diduga salahgunakan kamar kos untuk bisnis prostitusi di Banjarnegara
Pembinaan penghuni kos yang diduga salahgunakan kamar kos untuk bisnis prostitusi di Banjarnegara (TribunJateng.com/Khoirul Muzaki)

Korban Beberkan Masa Lalu Dosen Swinger, Pelaku Pencabulan di Kampus pada 2004: Jadi Tahanan Kota

Sudah 15 Pria Lapor Digoda Gilang Bungkus terkait Dugaan Seks Menyimpang, UNAIR: Tak Semua Korban

Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (4/8/2020), total terdapat 15 kamar di indekos tersebut yang mana 14 di antaranya telah berpenghuni.

Dari 14 penghuni, 11 di antara mereka perempuan lalu tiga sisanya adalah pria.

Kamar kos itu disewakan oleh pemilik seharga Rp 350 ribu per bulannya.

Berdasarkan keterangan dari Kasatpol PP Banjarnegara Esti Widodo, tidak semua penghuni kos terlibat dalam praktik prostitusi tersebut.

Namun sebagian besar penghuni indekos mengaku terlibat.

"Sebagian besar sudah mengakui,"kata Esti.

Diketahui para perempuan penghuni indekos berumur mulai dari 20, 30, hingga 40 tahun.

Ketika beroperasi, para wanita tersebut menjajakan diri mereka melalui sebuah aplikasi media sosial.

Tarif yang dipatok rata-rata berkisar Rp 500 ribu untuk sekali kencan.

Esti mengatakan tidak ada muncikari dalam bisnis prostitusi di indekos tersebut.

Hanya saja sesama penghuni saling menawarkan diri mereka satu sama lain kepada pelanggannya.

"Bukan muncikari, hanya sekadar menawarkan sesama temannya," ungkap Esti.

"Misal ada tamu butuh, ya siapa yang lagi senggang disalurkan temannya,"katanya

Viral Kasus Pelecehan Seksual Berkedok Dosen Lakukan Riset Swinger di Yogya, Korban Capai 50 Orang

Status Pemilik Kos dan 3 Pria

Terkait pemilik kos, Esti mengatakan belum melihat adanya keterlibatan pemilik dengan bisnis prostitusi yang terjadi di indekos tersebut.

Dugaan sementara, bisnis haram itu beroperasi karena pemilik kos tidak mengawasi ketat indekos tersebut.

Terlebih, letak indekos berada terpisah dengan kediaman pemiliknya.

Untuk tiga pria yang menghuni indekos tersebut, Esti mengatakan pihaknya belum menemukan adanya kaitan ketiga pria itu di dalam bisnis prostitusi yang berjalan di dalam indekos.

Pendekatan persuasif saat ini masih terus dilakukan terhadap para penghuni indekos.

Sampai saat ini belum ditemukan adanya unsur pidana maupun tindak pidana perdagangan orang terhadap kasus prostitusi indekos itu.

Langkah yang diambil oleh pihak berwajib saat ini adalah memanggil pemilik kos untuk dimintai keterangan.

Kemudian Esti menuturkan pihaknya juga akan menyurati para camat yang kemudian diteruskan kepada pemerintah kelurahan/desa, lalu RT/RW untuk mengajak menjaga ketertiban lingkungan.

Esti juga meminta agar indekos segera didata dan diberi pengawasan untuk menghindari peristiwa serupa kembali terjadi. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Tribunjateng.com dengan judul Satpol PP Banjarnegara Gerebek Rumah Kos yang Jadi Tempat Prostitusi, Temukan 11 Cewek & 3 Pria dan  Tempat Kos di Banjarnegara Ini Dipakai untuk Bisnis Esek-esek, Sekali Kencan Rp 500 Ribu

Tags:
Prostitusi OnlineIndekosSatpol PPBanjarnegara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved