Breaking News:

Terkini Daerah

Cari Korban Baru Tiap Minggu, 'Dosen Swinger' Bertindak Sejak 2014: Dihitung Setidaknya 300 Korban

Seorang korban berinisial LA mengungkap fakta pelecehan seksual yang dilakukan seorang dosen, Bambang Arianto (BA).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
facebook
BA, dosen yang memaksa di medsos untuk penelitian swinger pada korbannya 

TRIBUNWOW.COM - Seorang korban berinisial LA mengungkap fakta pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum dosen, Bambang Arianto (BA).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui laman Facebook miliknya, Senin (3/8/2020).

Diketahui Bambang Arianto menyasar para korban untuk dengan modus riset untuk menceritakan fantasinya tentang swinger (tukar pasangan).

Korban mengatakan BA mengalami kepuasan saat korbannya tidak nyaman mendengar cerita tersebut.

Pengakuan korban LA terhadap pelecehan yang dilakukan Bambang Arianto, oknum dosen yang mengaku meneliti praktek swinger, diunggah Jumat (31/8/2020).
Pengakuan korban LA terhadap pelecehan yang dilakukan Bambang Arianto, oknum dosen yang mengaku meneliti praktek swinger, diunggah Jumat (31/8/2020). (Capture Facebook)

Gilang Bungkus Lakukan Pelecehan dengan Kain Jarik, Polisi: Dapat Terjerat UU Pornografi dan ITE

Setelah seorang korban menyampaikan kesaksian, bermunculan korban-korban lain mengungkapkan hal serupa.

"Hingga Minggu, sebanyak 50 laporan korban/target yang masuk pada kami," ungkap LA.

"Kebanyakan korban dihubungi oleh pelaku melalui media sosial atau telepon dengan dalih sedang penelitian dan konsultasi. Lalu pelaku menjebak target untuk mendengarkan fantasi seksual swingernya."

Dalam unggahan sebelumnya, LA mengaku mengalami kejadian serupa pada Januari 2019.

Bersama dengan seorang korban lain yang berinisial ID, LA sempat menemui pelaku untuk mediasi.

Terungkap pelaku sudah bertindak mencari korban sejak 2014.

Ia memperkirakan bahkan jumlah korban mencapai jumlah ratusan.

"Kami (saya bersama ID dan tim) melalui sebuah mediasi, dipertemukan langsung dengan pelaku pada Minggu, 2 Agustus 2020," jelas LA.

"Di pertemuan tersebut, pelaku mengaku sejak 2014 setiap minggu mencari target baru. Kalau dihitung, hingga sekarang berarti setidaknya 300an korban," lanjutnya.

Ia menduga Bambang Arianto memanfaatkan nama kampus untuk membuat korban percaya dengan kedok risetnya.

"Pelaku mengaku memanfaatkan nama NU dan nama UGM untuk menyasar target dengan dalih penelitian, konsultasi, curhat, dll," tuturnya.

Halaman
123
Tags:
DosenSwingerPelecehan Seksual
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved