Misteri Kematian Yodi Prabowo
Ayah Pertanyakan Yodi Prabowo Beli Pisau, Kriminolog Sebut 'Jalan Menuju Bunuh Diri': Boleh Ragu
Ayah mendiang Yodi Prabowo, Suwandi, mempertanyakan kebenaran putranya membeli pisau untuk bunuh diri.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ayah mendiang Yodi Prabowo, Suwandi, mempertanyakan kebenaran putranya membeli pisau untuk bunuh diri.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (29/7/2020).
Diketahui jenazah editor Metro TV tersebut ditemukan dengan luka tusuk di tepi Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Timur, pada Jumat (10/7/2020) lalu.

• Sosok Orang Ketiga dalam Hubungan Yodi Prabowo Akhirnya Muncul, Sudah Berhenti dari Metro TV
Polisi kemudian menetapkan Yodi Prabowo tewas akibat bunuh diri, meskipun kesimpulan itu masih dipertanyakan pihak keluarga.
Diketahui Yodi sempat terekam CCTV Ace Hardware membeli sebilah pisau beberapa hari sebelum ditemukan tewas.
Sang ayah, Suwandi, masih meragukan kesimpulan tersebut.
"Apakah iya tidak ada orang yang pesan? Coba kalau teman dia yang pesan, 'Tolong belikan pisau'," ungkit Suwandi.
Ia menyinggung pisau yang dibeli Yodi adalah pisau dapur.
Suwandi menyebutkan kemungkinan lain putranya membeli pisau atas permintaan orang lain.
"Kalau temannya yang akrab, yang dekat itu minta beliin pisau, apa ya enggak beliin pisau?" tanya sang ayah.
Dalam rekaman CCTV toko, tampak Yodi Prabowo langsung menuju rak khusus pisau dan hanya berada di toko selama 8 menit.
Presenter Najwa Shihab kemudian meminta kriminolog Adrianus menganalisis fakta tersebut.
"Apakah teori-teori itu teori yang harus dipertimbangkan atau polisi akan melihat ini sampai pada kesimpulan yang seperti ini?" tanya Najwa Shihab.

• Alasan Yodi Prabowo Bunuh Diri dengan Pisau, Kriminolog: Ingin Terlihat sebagai Korban Perampokan
Adrianus menyinggung ada rangkaian peristiwa sebelum seseorang bunuh diri.
"Ada yang namanya teori suicidal path, jalan menuju bunuh diri. Di situ ada intention, ada narasi, ada cerita," papar Adrianus Meliala.