Terkini Nasional
Akui Video Pertemuan Jaksa yang Viral, Pengacara Djoko Tjandra Bantah Ada Lobi-lobi: Itu Kan Teman
Pengacara buron Djoko Tjandra, Anita Kolopaking, membantah ada lobi-lobi dalam pertemuannya dengan Kajari Jakarta Selatan Nanang Supriatna.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pengacara buron Djoko Tjandra, Anita Kolopaking, membantah ada lobi-lobi dalam pertemuannya dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Selatan Nanang Supriatna.
Dilansir TribunWow.com, sebelumnya sempat viral sebuah video yang menunjukkan Anita Kolopaking bertemu dengan Nanang Supriatna.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman membeberkan sebetulnya ada satu pertemuan lagi yang tidak terekam kamera.

• Tak Ingin Dipojokkan oleh MAKI soal Tes Covid Djoko Tjandra, Kuasa Hukum: Anda Gak Usah Bahas Lah
Pertemuan tersebut diduga membahas Peninjauan Kembali (PK) terhadap kasus Djoko Tjandra.
Setelah videonya viral, Anita kemudian diperiksa di Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (JAM Was) Jakarta Selatan, Senin (27/7/2020).
Anita mengakui adanya pertemuan tersebut.
Meskipun begitu, ia membantah ada pembahasan khusus saat menemui Nanang.
"Enggak apa-apa Pak Nanang, maksudnya dengan Pak Nanang tidak apa-apa, itu 'kan teman," ungkap Anita Kolopaking, dikutip dari Tribunnews.com.
"Maksudnya Pak Nanang itu adalah mitra, beliau adalah jaksa, saya adalah profesi sebagai advokat," tegasnya.
Ketika ditanya tentang masalah PK yang sempat dibahas dalam pertemuan itu, Anita menegaskan hanya terkait jadwal.
Ia mengaku hanya menanyakan jadwal PK yang didaftarkan Djoko Tjandra.
Anita membantah melakukan lobi-lobi terkait PK.
"Pertemuan kami buat kami hal yang biasa saya menanyakan soal jadwal persidangan ini, ini tidak ada yang diberitakan lobi-lobi, itu apa sih?" kata pengacara tersebut.
"Kalau saya bertanya kepada jaksa itu hal yang wajar. Dan itu sudah ditanyakan," tegas Anita.
Diketahui Anita diperiksa selama tiga jam oleh penyidik dari Kejaksaan Agung RI.

• ICW Soroti Penegakan Hukum dalam Kasus Djoko Tjandra, Singgung Lemahnya Sistem Administrasi Penduduk
Pemerhati politik sekaligus Koordinator Publik Interest Lawyer Network (Pilnet) Indonesia Erwin Natosmal Oemar kemudian mendorong Mahkamah Agung (MA) mengusut pertemuan Anita tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, hal itu ia sampaikan mengingat adanya foto pertemuan Ketua MA dengan Anita Kolopaking.
Erwin khawatir terjadi pelanggaran kode etik dalam pertemuan tersebut.
"MA mengatakan, pertemuan Ketua MA dengan Anita Kolopaking tidak membahas perkara," kata Erwin, Minggu (26/7/2020).
"Meski demikian, kami menganggap MA perlu mendalami kejadian itu, ya demi memastikan tidak ada pelanggaran kode etik yang terjadi," tegasnya.
Erwin menilai tindakan Anita berpotensi mencederai profei advokat.
Ia mendorong Komunitas Advokat Indonesia dapat angkat bicara terkait sikap Anita.
"Di sisi lain, kami juga sangat menyayangkan tidak ada komentar apa pun dari komunitas advokat Indonesia. Mereka terkesan tak memberikan respons terhadap Anita Kolopaking sebagai pengacara yang dapat memengaruhi aparat penegak hukum demi kepentingan kliennya," komentar Erwin.
MAKI Ungkap Fakta Anita Kolopaking Temui Jaksa
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengungkapkan sejumlah pertemuan pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking, dengan oknum jaksa.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (27/7/2020).
• Anita Kolopaking Tak Terima Diibaratkan MAKI sebagai Ular Kecil dalam Kasus Djoko Tjandra: Enak Aja
Sebelumnya sempat viral sebuah video yang diduga merupakan pertemuan Anita Kolopaking dengan jaksa.
Boyamin mengungkapkan sebenarnya ada pertemuan kedua yang tidak terekam video.
Hal itu kemudian dilaporkan Boyamin ke Komisi Kejaksaan.
"Yang jadi masalah itu Pak Kajari Jakarta Selatan tidak pernah melapor pertemuan yang kedua itu," kata Boyamin Saiman.
"'Kan lebih urgent, mestinya waktu itu Pak Kajari menanyakan di mana Djoko Tjandra, 'Kalau bisa saya tangkap'," komentarnya.
Menurut dia, seharusnya hal itu dilakukan Kajari Jakarta Selatan Nanang Supriyanta selaku jaksa, tetapi tidak dilakukan.
Selain itu ia menyinggung Nanang tidak melaporkan pertemuan kedua tersebut.

Setelah fakta itu banyak disorot publik, baru ia mengakui pertemuan tersebut.
"Apalagi Anita Kolopaking memang mengakui ada dua pertemuan," tambah Boyamin.
Menurut Boyamin, bukti-bukti yang ditemukan sudah cukup kuat untuk memeriksa kedua belah pihak.
"Faktanya sudah ada. Ada videonya, ada juga pertemuan dua kali," paparnya.
• Tak Terima Dipojokkan, Pengacara Djoko Tjandra saat Jawab Najwa Shihab: Apa Mbak Baca Benar Itu?
Ia menyinggung fakta pertemuan itu sempat ditanyakannya kepada Anita Kolopaking di acara lain.
"Tapi ada dugaan oknum jaksa lain yang bertemu di luar negeri, itu yang kemarin saya laporkan kepada Komisi Kejaksaan," terang pegiat antirasuah tersebut.
Boyamin menyebutkan saat ini ia masih menunggu proses pemeriksaan berjalan.
Ia kemudian mengungkapkan adanya pertemuan lain antara Anita Kolopaking dengan seorang jaksa di Kuala Lumpur, Malaysia.
Meskipun begitu, Boyamin menegaskan hal ini masih berupa dugaan semata.
"Dugaan semua lho ya," tegasnya.
Ia menyebutkan pertemuan tersebut sempat terdokumentasikan dalam foto.
"Bersama dengan Bu Anita dengan Djoko Tjandra. Kemarin ada fotonya, mudah-mudahan itu asli," ungkap Boyamin.
"Tapi 'kan saya tidak ahli forensik foto, jadi saya serahkan ke Komisi Kejaksaan untuk ditelusuri, kalau perlu ngundang ahli foto apakah ini editan atau tidak," terangnya.
Selain itu, diketahui Anita dan oknum jaksa ini naik pesawat yang sama.
"Ada tambahan fakta, misalnya bersama-sama naik pesawat. Mudah-mudahan ini ada tambahan bukti tiketnya bahwa berdua duduknya bersama-sama," papar Boyamin. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Kejagung Periksa 8 Pejabat Internal Selidiki Petemuan Kajari Jaksel dengan Pengacara Djoko Tjandra dan Kompas.com dengan judul MA Didorong Usut Foto Anita Kolopaking bersama Ketua MA.