Breaking News:

Pilkada Serentak 2020

Akhyar Nasution Nyebrang ke Demokrat di Pilkada Medan, Deddy Sitorus: Kenapa PDIP Tak Mau Pakai Lagi

Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus memberikan tanggapan terkait fenomena menyeberangnya Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution ke Partai Demokrat.

TRIBUN MEDAN/Victory Arrival
Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution. Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus memberikan tanggapan terkait fenomena menyeberangnya Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution ke Partai Demokrat. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus memberikan tanggapan terkait fenomena menyeberangnya Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution ke partai lain.

Dilansir TribunWow.com, Akhyar Nasution yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDIP itu diberitakan sudah membelot ke Partai Demokrat.

Hal itu diyakini merupakan langkahnya untuk bisa tetap maju di Pilkada Kota Medan 2020.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus buka suara terkait ramainya isu dinasti politik menjelang kontestasi Pilkada serentak 2020.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus buka suara terkait ramainya isu dinasti politik menjelang kontestasi Pilkada serentak 2020. (Youtube/Apa Kabar Indonesia tvOne)

Tak Ingin Zalim soal Isu Dinasti Politik, Deddy Sitorus Buktikan dengan Megawati dan Puan Maharani

Karena seperti yang diketahui, jalan Akhyar Nasution untuk tetap menuju Pilkada Medan melalui PDIP sudah tertutup.

PDIP telah menjatuhkan rekomendasinya kepada menantu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.

Di Pilkada 2020 nantinya, Akhyar Nasution akan dipasangkan dengan kader dari partai koalisi PKS, yakni Salman Alfarisi untuk menantang Bobby Nasution.

Menanggapi hal itu, Deddy Sitorus mengatakan bahwa PDI adalah partai yang terbuka, sehingga dinamika politik apapun bisa terjadi.

Dirinya juga menjelaskan bahwa sumber rekrutmen bukan hanya dari partai itu sendiri, melainkan juga berasal dari elemen-elemen masyarakat lainnya yang dianggap mumpuni.

"PDI Perjuangan ini partai terbuka, kita memahami bahwa partai politik hanya salah satu sumber rekrutmen pemimpin politik," ujar Deddy Sitorus.

"Kita tidak bisa begitu ekslusif sehingga hanya partai kita," imbuhnya.

"Kita harus sadar bahwa di birokrasi banyak potensi pemimpin, di TNI-Polri juga banyak, di kampus-kampus banyak, di kalangan pengusaha ekonomi juga banyak," jelasnya.

Bantah Diminta Mundur dari Pilkada karena Dinasti Politik, Ipar Jokowi Singgung Gibran dan Bobby

Sedangkan untuk mundurnya Akhyar dari PDIP, Deddy Sitorus mengatakan bahwa pertanyaannya bukan mengapa meninggalkan PDIP.

Menurutnya yang benar adalah kenapa PDIP tidak mau memakai lagi pada kesempatan selanjutnya, padahal seperti yang diketahui dia merupakan seorang petahana.

Dikatakannya untuk alasan kenapa tidak lagi memakai Akhyar Nasution, Deddy Sitorus kembali menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang terbuka dan tidak hanya terfokus pada kadernya sendiri.

"Terkait Medan saya kira yang harus ditanya mengapa meninggalkan PDIP, salah itu pertanyaan," katanya.

"Pertanyaannya kenapa PDIP tidak mau pakai lagi?"

"Tadi kan sudah dijelaskan, kenapa seorang kader tidak diteruskan sebagai petahana," tutup Deddy Sitorus.

Simak videonya mulai menit ke- 4.38

Deddy Sitorus Tak Ingin Zalim soal Isu Dinasti Politik

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus buka suara terkait ramainya isu dinasti politik menjelang kontestasi Pilkada Serentak 2020.

Dilansir TribunWow.com, Deddy Sitorus mengaku tidak akan menyikapi dengan zalim terkait kondisi politik tersebut.

Dirinya juga tidak membenarkan ketika ada anggapan bahwa anak elit politik tidak layak menjadi pemimpin politik.

Hal itu disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Senin (27/7/2020).

 Alasan Banyaknya Isu Dinasti Politik, Ray Rangkuti: Parpol Kita Milik Per Orangan Bukan Milik Publik

"Kita juga harus paham bahwa menjadi zalim adanya ketika kita mengatakan bahwa namanya anak pejabat atau anak elit politik tidak bisa menjadi pemimpin politik," ujar Deddy Sitorus.

"Itu kan kita menjadi bersikap zalim kalau menurut saya," tegasnya.

Deddy Sitorus lantas membuktikannya dengan mencontohkan nama Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus merupakan anak dari Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno, Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, peran Megawati di PDIP sangat besar dan bisa dikatakan cukup sukses.

"Kita sudah buktikan seorang Ibu Megawati anak dari Bung Karno, mampu bertahan begitu lama dalam pentas politik dan menghasilkan kader-kader politik maupun kemenangan politik," ungkapnya.

Tidak hanya itu, dirinya kembali mencontohkan keturunan dari Megawati, yakni Puan Maharani.

Dikatakannya bahwa Puan Maharani sukses meneruskan tonggak perjuangan dari Megawati.

 Sebelumnya Bantah Dinasti, Deddy Sitorus Akui Usung Gibran Ada Faktor Jokowi: Waktu yang Tepat

"Kita melihat Ibu Puan Maharani anak Ketua Umum PDI Perjuangan mendapatkan suara tertinggi dari seluruh calon legislatif di Indonesia," katanya.

Dirinya lantas menyinggung soal pencalonan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020.

Deddy Sitorus mengatakan hal tersebut bukan menjadi sebuah persoalan yang besar.

Dirinya menegaskan, karena proses seleksi dan rekomendasi itu dilakukan berdasarkan kesepakatan di dalam partai.

"Tapi kita, saya harap dipahami bahwa penunjukkan atau katakanlah proses menuju rekomendasi dari yang namanya anaknya Pak Presiden Jokowi itu adalah murni alternatif mereka, individu-individu melalui proses yang terjadi di dalam partai sendiri," tutup Deddy Sitorus.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Akhyar NasutionPartai DemokratPilkada Serentak 2020MedanDeddy Sitorus
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved