Pilkada Serentak 2020
Tak Hanya Gibran, Refly Harun Ungkit Bobby Nasution Terseret Isu Dinasti Politik: Harus dari Bawah
Pakar hukum tata negara Refly Harun membahas isu dinasti politik yang menyeret Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Meskipun begitu, PDIP akhirnya menjatuhkan pilihan ke Gibran-Teguh Prakosa.
Refly menilai seharusnya PDIP dapat lebih mempertimbangkan Achmad Purnomo yang sudah lebih senior di dalam partai.
"Harusnya 'kan yang dihargai kader-kader yang berjuang, seperti misalnya FX Rudy dan Achmad Purnomo sebagai wali kota dan wakil wali kota 'kan pasti berjuang juga untuk kemenangan PDIP," papar dia.
"Jadi ada jasanya, jadi timbal baliknya harusnya dicalonkan. Harusnya," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 12:40:
Gibran Bantah Tudingan Dinasti Politik
Calon Wali Kota Solo 2020 Gibran Rakabuming Raka membantah dirinya maju di Pilkada Solo 2020 lewat dinasti politik.
Gibran menuturkan semua orang dibebaskan untuk memilihnya atau tidak.
Ia justru merasa heran mengapa keputusan dirinya ikut di Pilkada Solo 2020 dikaitkan dengan dinasti politik.
• Ragukan Jokowi Tak Cawe-cawe soal Gibran, ICW Ungkit Pemanggilan Purnomo: Sisi Gelap Dinasti
Pernyataan itu disampaikan Gibran lewat sebuah Webinar yang diselenggarakan oleh PDIP bertajuk 'Anak Muda Berpolitik Siapa Takut?', pada Jumat (24/7/2020).
Gibran bercerita jauh sebelum dirinya menerima rekomendasi dari PDIP, ia sudah lebih dulu terjun ke masyarakat sembari menjelaskan apa itu dinasti politik.
"Saya hanya ingin menyampaikan saja masalah dinasti politik," kata Gibran.
"Jadi banyak yang menanyakan masalah dinasti politik."
"Sebenarnya dalam satu tahun terakhir ini kalau di Solo ya, di kota saya itu setiap kali bertemu dengan warga itu selalu saya jelaskan apa itu dinasti politik," sambungnya.