Pilkada Serentak 2020
Gibran Maju Pilwalkot Tuai Sorotan, Refly Harun Sarankan Skenario Lain: Harusnya Achmad Purnomo
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Pasangan Bajo yang maju secara independen mengaku siap melawan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut yang diusung PDIP.
Sementara itu, Bagyo Wahyono sendiri adalah seorang tukang jahit sementara FX Supardjo adalah seorang Ketua RW.
Menanggapi hal itu, Refly Harun menilai Gibran masih memiliki kekuatan politik yang luar biasa.
"Secara teoritis, rasanya tidak mungkin Gibran kalah di atas kertas," komentar Refly Harun.
Menurut Refly, sejauh ini elektabilitas Gibran sangat dipengaruhi popularitas Jokowi.
"Karena dia adalah anak presiden, jadi Jokowi effect yang luar biasa," jelasnya.
Selain itu, Kota Solo menjadi lumbung suara PDIP pada setiap pemilihan.
Diketahui PDIP memiliki 30 dari 45 kursi di DPRD Kota Solo.

"Pengaruh Jokowi saya kira masih akan kuat karena Solo adalah rumah dia dan juga karena sokongan PDIP," ungkap Refly.
"Kita tahu PDIP pemegang mayoritas kursi di DPRD Kota Solo," lanjutnya.
Refly menilai sulit bagi partai atau pasangan lain mengajukan diri melawan Gibran-Teguh.
Selain PDIP, pasangan tersebut juga diketahui didukung partai lain, yakni Golkar, Gerindra, PAN, dan PSI.
Sementara itu PKS menjadi satu-satunya partai oposisi yang belum menentukan sikap.
• Dicecar ICW sampai Pengamat Politik soal Gibran Maju Pilkada Solo, Pro-Jokowi: Itu Kan Sinis
"Jadi kalau dua kekuatan ini bersatu, saya kira sulit mengalahkannya," ungkap Refly.
"Juga pastinya Presiden Jokowi dan PDIP tidak mau kehilangan muka," tambahnya.