Virus Corona
Ibu 5 Anak Ditolak Isolasi Mandiri, Anaknya Hanya Diberi Bantuan Rp 500 Ribu, Pemkab Akui Terlambat
Zulfadli Mursidah (37), warga Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang harus jalani isolasi mandiri.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Zulfadli Mursidah (37), warga Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang harus jalani isolasi mandiri.
Hal itu ia lakukan setelah hasil rapid test Virus Coronanya reaktif pada pertengahan Juni lalu.
Bersama puluhan pasien lainnya, Zulfadli menjalani isolasi di rumah karantina yang disediakan Pemkab Jombang.
Kepergian ibu 5 anak itu untuk menjalani isolasi di rumah karantina menyisakan cerita lain karena kelima anaknya hidup tanpa kehadiran orangtua mereka.
Kelima anaknya terpaksa dititipkan kepada kerabat dan saudara karena suaminya sudah meninggal dunia sejak 7 bulan sebelum dirinya diisolasi.
Awalnya, perempuan yang belum lama kehilangan suami dan ibunya tersebut menjalani karantina di Lapangan Tenis Indoor.
Lalu dua pekan kemudian, tempat isolasinya dipindahkan ke Stikes Pemkab Jombang.
Saat dihubungi Kompas.com, Zulfadli Mursidah mengaku dirinya saat ini masih berada di Stikes Pemkab Jombang.
Dia mengungkapkan, jika hasil pemeriksaan Swab menyatakan negatif Covid-19, ia diizinkan meninggalkan rumah karantina.
"Insya Allah sudah mau pulang, mungkin besok. Sekarang masih menunggu (pemeriksaan) swab kelima," kata Zulfadli kepada Kompas.com, Minggu (19/7/2020).
Kronologi Isolasi
Kronologi isolasi Ibu lima anak itu masuk rumah karantina di Lapangan Tenis Indoor pada 15 Juni 2020, setelah melakukan rapid test dengan hasil reaktif.
Rapid test tersebut dilakukan karena ibu dari Zulfadli meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit pada 27 Mei 2020.
Pada 28 Mei 2020, Zulfadli melakukan rapid test dengan hasil non-reaktif.
Lalu pada 8 Juni 2020, dia kembali melakukan rapid test dengan hasil reaktif.