Kabar Ibu Kota
Sebut Anies Baswedan Tak Jujur, Politisi PSI Tunjukkan Peta Kesamaan Reklamasi Ancol dengan 17 Pulau
Politisi PSI, Rian Ernest menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak bersikap jujur dalam reklamasi Ancol.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
Ernest mengatakan bahwa dilihat dari peta reklamasi tahun 2012 yaitu memiliki izin atas nama Pulau L, tidak berbeda lokasi dengan reklamasi Ancol 2020.
"Ada juga pulau yang cukup besar, memang izin pulaunya namanya Pulau L," kata Ernest.
"Kurang lebih arsiarannya itu adalah lokasi yang sama pulau yang sama dengan tahun 2020," jelasnya.
"Artinya kalau Gubernur Anies mengatakan bahwa reklamasi Ancol ini berbeda dengan reklamasi 17 pulau yang lalu, saya pikir secara kasat mata dari lampiran peta kita semua bisa menyimpulkan," pungkasnya.
• Yakini Reklamasi Ancol Seluas 155 Hektar Tak akan Tuntas, Ketum Bamus Betawi: 20 Hektar Aja 11 Tahun
Simak videonya mulai menit ke- 51.10
Ketum Bamus Betawi Yakini Reklamasi Ancol Tak akan Tuntas
Ketua Umum Badan Musyawarah Suku Betawi 1982, Zainuddin memberikan tanggapan soal Reklamasi Ancol.
Dilansir TribunWow.com, Zainuddin menyakini bahwa proyek reklamasi Ancol seluas 155 hektar itu tidak mungkin akan berhasil.
Hal ini disampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/7/2020).

Pernyataan itu menyusul alasan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan bukan halnya reklamasi melainkan hanyalah perluasan lahan Ancol.
Dan sekaligus memanfaatkan lumpur hasil pengerukkan sungai dan waduk yang mengalami sedimentasi.
Menanggapi hal itu, Zainuddin lantas mencontohkan hasil pengerukkan yang telah dilakukan selama 11 tahun sejak 2009.
Dikatakannya bahwa hasilnya hanya mampu menutup 20 hektar saja, yang sudah dilakukan di bagian timur Pantai Ancol.
Menurutnya, itu pun juga ditambah dengan hasil pembuangan dari proyek MRT.
Dengan begitu maka masih ada 130 hektar yang akan dijadikan daratan di kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan).