Terkini Daerah
600 Anak Yatim Menangis karena Lelah dan Kelaparan, Telantar setelah Janji Santunan Ternyata Tak Ada
Sedikitnya 600 anak yatim menjadi korban santunan yang dijanjikan oleh seorang warga di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Sedikitnya 600 anak yatim menjadi korban santunan yang dijanjikan oleh seorang warga di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (12/7/2020).
Ratusan anak yatim tersebut datang dari berbagai kecamatan ke sebuah masjid di Kampung Laba, Desa Cigondang, Labuan, untuk menerima bantuan.
Sayangnya, setelah menunggu seharian, ternyata tidak ada bantuan.
• Terekam CCTV Pencurian yang Dilakukan Bocah Laki-laki, Berani Masuk Rumah Warga Ambil HP hingga Uang
"Kurang lebih sekitar 600 anak yatim, datang menggunakan tiga bus yang disewa penyedia bantuan. Mereka datang dari berbagai kecamatan, seperti Panimbang, Cigeulis, dan juga Labuan," kata Kepala Desa Cigondang Cepi Ahmad Suteja saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/7/2020).
Namun, hingga sore hari, tidak ada satu pun panitia yang membagikan santunan.
Warga pun cemas dan melaporkan ke pihak desa.
Cepi mengatakan, pihak penyelenggara tidak memberi informasi jika akan ada acara santunan.
Dirinya mendapatkan info tersebut dari staf desa yang melaporkan jika ada ratusan anak yatim yang telantar menunggu santunan.
"Saya pribadi baru tahu jam 4 sore dari pihak staf desa telepon ke saya, katanya, 'Pak, ke sini ada masalah besar'. Ada santunan anak yatim bodong," kata Cepi.
• Pria 44 Tahun Dinikahkan dengan Bocah 12 Tahun, Baru Tahu Istri Korban Pencabulan, Kini Minta Cerai
Anak-anak menangis dan kelaparan
Di lokasi pembagian santunan, Cepi mendapat laporan bahwa santunan tersebut diselenggarakan oleh warga setempat yang berinisial E.
E juga meminta kepada ibu-ibu di Kampung Laba berkumpul pada Minggu pagi untuk membantu membungkus makanan ringan yang akan dibagikan ke anak yatim. Jumlahnya sebanyak 600 bungkus.
"Tapi, ternyata snack tidak ada, si E juga tidak ada, sementara anak-anak yatim pada nunggu di sana, pada nangis lelah dan kelaparan," kata Cepi.
Cepi akhirnya meminta anak-anak kembali dipulangkan ke rumah masing-masing menggunakan bus yang digunakan untuk mengantar.
Namun, ternyata uang sewa bus juga belum dibayar sebesar Rp 6 juta.
• Bukan soal Editor Metro TV, Pemilik Warung Duga Anjing Pelacak Mampir karena Bau Ikan: Amis Banget