Terkini Daerah
Pria 44 Tahun Dinikahkan dengan Bocah 12 Tahun, Baru Tahu Istri Korban Pencabulan, Kini Minta Cerai
B (44) tak menyangka bila istrinya SF (12) menjadi korban pencabulan ayah tiri SF, yakni Sappe (39). Kini B mengaku ingin cerai.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - B (44) tak menyangka bila istrinya SF (12) menjadi korban pencabulan ayah tiri SF, yakni Sappe (39).
Dilansir oleh TribunPinrang.com, kasus pencabulan yang dilakukan Sappe terhadap anak tirinya SF kini masih dalam pengembangan Unit PPA Polres Pinrang.
Pada Selasa (14/7/2020), B tiba di Mapolres Pinrang untuk dimintai keterangannya.
• Dinikahkan dengan Bocah 12 Tahun, Pria 44 Tahun Baru Tahu Istrinya Korban Pencabulan: Keluarga Marah
"Saya tiba di sini bersama keluarga sejak kemarin malam. Lalu menuju ke Polres Pinrang untuk dimintai keterangan," kata B.
Ia menyebutkan, pihak keluarganya sangat terpukul dengan adanya kejadian tersebut.
Apalagi, mereka sama sekali tak mengetahui bahwa hanya dijadikan sebagai penutup aib.
"Semua keluarga jengkel dan marah dengan adanya kejadian ini," ujarnya.
Atas dasar itu, pihak keluarganya menyepakati akan memutuskan hubungan tersebut lewat jalur perceraian.
"Kami akan tempuh jalur perceraian," ucap B.
Sebelumnya, warga Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang dihebohkan dengan pernikahan anak di bawah umur, beberapa waktu lalu.
• Bocah 12 Tahun Dinikahkan dengan Pria Disabilitas Berusia 44 Tahun, Ternyata Modus untuk Tutupi Aib
Usia sang mempelai perempuan dan pria terpaut cukup jauh.
Pernikahan viral yang melibatkan pria penyandang tunanetra bernama B (44) dan seorang gadis belia berinisial NS alias SF (12) itu ternyata tidak didasari atas rasa suka sama suka.
Namun, resepsinya digelar semata untuk menutupi aib keluarganya.
Ayah tiri SF, Sappe (39) adalah dalang di balik semuanya.
• Bocah 12 Tahun Dinikahi Pria 44 Tahun, Ternyata untuk Tutupi Aksi Cabul sang Ayah, Kini Minta Cerai
Dialah yang telah mencabuli SF, hingga akhirnya berinisiatif menikahkannya dengan B agar kelakuan bejatnya tak ketahuan.