Terkini Daerah
Mensos Juliari Heran Ada Petugas P2TP2A Justru Perkosa Korban Pemerkosaan: Tindakan di Luar Batas
Mensos tak menyangka NF (13) yang merupakan korban pemerkosaan justru kembali diperkosa oleh petugas P2TP2A saat menjalani proses pemulihan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Menteri Sosial Juliari P Batubara tak menyangka ada korban pemerkosaan yang justru kembali diperkosa saat menjalani proses pemulihan.
Seperti yang diketahui, NF (13) perempuan asal Way Jepara Lampung Timur diperkosa oleh seorang petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Lampung Timur.
Juliari mengatakan dirinya juga telah mengambil tindakan agar tak ada kejadian serupa yang terjadi di instansi yang berada di bawah Kementerian Sosial seperti Direktorat Rehabilitasi Sosial anak.

• Petugas P2TP2A Resmi Jadi Tersangka Cabuli Korban Pemerkosaan, Polisi: Ada Bukti Luka Robek
• Ayah Korban Tak Tahu Anaknya Diperkosa Petugas P2TP2A, Akui Tersangka Kerap Menginap di Rumahnya
Dikutip dari YouTube Official iNews, Rabu (8/7/2020), awalnya Juliari mengomentari soal kasus yang menimpa NF.
"Ini merupakan suatu kasus yang luar biasa, artinya si anak yang harusnya di dalam suatu tempat yang aman, pemulihan malah menjadi korban lagi bahkan yang melakukan petugas di sana," kata Juliari.
Menteri kelahiran Jakarta itu kemudian mengutarakan harapannya agar korban bisa cepat pulih.
Juliari juga berharap agar pelaku mendapat hukuman setimpal.
Mengetahui pelaku memerkosa korban berkali-kali, Juliari mengaku dirinya heran dan tak menyangka bisa terjadi hal seperti itu.
"Terus terang saya juga enggak bisa berpikir kok bisa ada petugas yang seharusnya melindungi anak-anak malah melakukan suatu tindakan yang biadab kepada anak ini bahkan tadi disebutkan sampai 20 kali memerkosa anak tersebut," papar dia.
"Satu tindakan yang di luar batas peri kemanusiaan," sambungnya.
Ambil Langkah Antisipasi
Berkaca dari kejadian tersebut, Juliari mengatakan dirinya telah mengambil tindakan agar tidak terjadi hal serupa di badan-badan yang berada di bawah Kemensos.
Langkah itu di antaranya adalah memperketat seleksi petugas yang bekerja untuk Kemensos dan memantau para petugas.
"Saya juga ingin menyampaikan bahwa kami langsung menginstruksikan kepada jajaran agar pastikan semua yang bekerja di sana juga istilahnya dalam pantauan, monitor yang ketat, dan mungkin harus melalui tes-tes kejiwaan juga," beber Juliari.
"Dipastikan bahwa tidak ada istilahnya predator-predator seperti ini yang bekerja di lingkungan kami," tambah dia.