Breaking News:

Terkini Internasional

Pengantin ISIS Samia Hussein Cerita soal Lengan dan Payudaranya yang Terluka: Bagi Mereka Itu Bagus

Seorang pengantin ISIS, Samia Hussein, menyalahkan kelompoknya itu setelah payudara dan lengan terluka karena serangan udara.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Screengrab from YouTube via The Sun
Samia Hussein, perempuan 25 tahun yang tinggal di kamp pengungsian al-Hol, Suriah. Dia menyalahkan ISIS karena payudara dan lengannya terluka dalam serangan udara oleh koalisi internasional. 

Dia mendiskripsikan orang-orang menerima perlakuan "tak manusiawi", di mana mereka dipenjara hanya karena merokok atau tidak beribadah.

Berdasar keterangan otoritas setempat, ada sekitar 1,500 orang berpaspor Inggris yang datang untuk bertempur atau bergabung bersama ISIS.

Alan Duncan, mantan tentara Angkatan Darat Inggris yang memerangi ISIS, menyalahkan Turki karena membiarkan ribuan warga Barat menyeberang saat perang sipil Suriah.

Perempuan dan anak-anak Suriah ditempatkan di kamp penampungan Al-Hol di bawah pengawasan Kurdi Suriah.

Dia menjelaskan seharusnya Ankara adalah sekutu di Nato, dan mereka membiarkan ribuan orang menyeberang tanpa melalui pemeriksaan," kecamnya.

Duncan menuturkan dia berbicara dengan salah satu pengantin di al-Hol, yang mengklaim dinas keamanan Inggris, MI5, datang ke London dan memperingatkan dia sudah teradikalisasi.

Meski begitu, dinas keamanan tidak menghubungi orangtua si gadis yang tak disebutkan identitasnya, sehingga dia bisa bebas melenggang ke Suriah.

Akui Anak-anak WNI Eks ISIS Rentan Jadi Teroris, KPAI Tetap Dorong Pemulangan: Ada Peluang Baik

Ucapan Duncan tersebut selaras dengan pengakuan Samia Hussein, yang menuturkan MI5 sempat memperingatkan mereka mengawasi gadis-gadis itu.

"Tapi, mereka tidak menyita paspor mereka. Karena itu, mereka diizinkan untuk berangkat ke Turki dan menyeberang," papar perempuan yang ditangkap di Baghouz pada Maret 2019 itu.

Lebih lanjut, Samia menerangkan dia tahu sudah memberikan aib kepada keluarganya, yang tak terlalu religius dan tidak mengira dia jadi radikal.

Karena itu, dia berharap bisa diizinkan pulang ke Inggris, dan bisa diadili atas kejahatannya di pengadilan Negeri "Ratu Elizabeth" itu.

"Saya masih hidup, setengah dari diri saya selamat bagaimana pun. Kami dicuci otak secara daring. Saya tak tahu jika datang ke Suriah adalah kejahatan," akunya.

(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lengan dan Payudara Terluka karena Serangan Udara, Samia Hussein Salahkan ISIS"

Sumber: Kompas.com
Tags:
ISISInggrisSuriah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved