Breaking News:

Terkini Internasional

Pengantin ISIS Samia Hussein Cerita soal Lengan dan Payudaranya yang Terluka: Bagi Mereka Itu Bagus

Seorang pengantin ISIS, Samia Hussein, menyalahkan kelompoknya itu setelah payudara dan lengan terluka karena serangan udara.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Screengrab from YouTube via The Sun
Samia Hussein, perempuan 25 tahun yang tinggal di kamp pengungsian al-Hol, Suriah. Dia menyalahkan ISIS karena payudara dan lengannya terluka dalam serangan udara oleh koalisi internasional. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pengantin ISIS, Samia Hussein, menyalahkan kelompoknya itu setelah payudara dan lengan terluka karena serangan udara.

Samia yang berasal dari Southall, London Barat, Inggris, mengklaim teradikalisasi secara online sebelum kabur ke Suriah pada 2015.

Namun 12 bulan setelah dia mulai menetap itu, Samia Hussein mengungkapkan dia nyaris terbunuh karena serangan udara koalisi internasional.

Situasi di Kamp Al-Hol, Suriah. Anak WNI eks ISIS ceritakan kisah pahitnya kehilangan keluarga
Situasi di Kamp Al-Hol, Suriah. Anak WNI eks ISIS ceritakan kisah pahitnya kehilangan keluarga (AFP/FADEL SENNA)

Diberitakan The Sun Sabtu (4/7/2020), penyerangan itu membuatnya menghabiskan waktu selama tujuh bulan dirawat di rumah sakit.

Dalam wawancaranya dengan sineas dokumenter Alan Duncan dari kamp pengasingan al-Hol yang dijaga Kurdi, Samia menceritakan momen mengerikan itu.

Kelompok Teroris ISIS Klaim Jadi Dalang Serangan di Mapolsek Daha Selatan yang Tewaskan 1 Polisi

Dia menuturkan dalam wawancara pertamanya, ISIS sengaja menyimpan senjata di bangunan sipil, persis di sebelah gedung tempatnya tinggal.

"Saya masuk ke rumah itu dan saya ingat melihat benda oranye. Namun saya tak tahu bahwa saya terluka dan berusaha menyelamatkan diri," kata dia.

Samia kemudian mengatakan, lengan dia terputus.

"Payudara saya mengalami luka parah, dan kaki saya juga remuk," jelas perempuan yang kini berusia 25 tahun itu.

Dia meyakini bahwa koalisi internasional yang dipimpin AS tentu tidak sengaja menjatuhkan bom ke lokasi yang berisi warga sipil.

"Saya menyalahkan ISIS. Kalian menempatkan benda itu (senjata) di antara warga sipil. Sebab mereka tahu koalisi tidak akan menyerang perempuan dan anak-anak," ungkapnya.

Warga Inggris itu mengklaim, bayi berusia enam bulan dan seorang pensiunan tewas dalam serangan tersebut, yang kemudian digunakan oleh teroris dalam propagandanya.

Samia Hussein menyatakan, ISIS akan menaruh senjata di bangunan yang padat dengan keluarga, dan menjadikan kematian mereka sebagai propaganda.

"Bagi mereka itu bagus. Mereka akan merekam dan memublikasikan seraya berkata 'lihat, mereka membunuh perempuan dan anak-anak'," ucapnya.

Polisi Temukan Dokumen ISIS pada Remaja Berpedang Pembunuh Polisi di Mapolsek Daha Selatan

Hidup dalam kekuasaan kelompok yang menguasai sebagian Irak dan Suriah, Samia mengaku apa yang dialaminya hanyalah "fantasi" daripada yang didapat secara daring.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
ISISInggrisSuriah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved