Terkini Daerah
Kelompok Teroris ISIS Klaim Jadi Dalang Serangan di Mapolsek Daha Selatan yang Tewaskan 1 Polisi
Kelompok inteljien NGO di Amerika Serikat mengatakan bahwa ISIS mengklaim sebagai pelaku dari serangan yang terjadi di Mapolsek Daha Selatan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Satu anggota polisi gugur saat seorang remaja berusia 19 tahun menyerang Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Senin (1/6/2020).
Berdasakan penyelidikan polisi, pelaku yang bernama Abdul Rahman memiliki dokumen-dokumen yang berhubungan dengan jaringan teroris ISIS.
Di sisi lain, kelompok teroris ISIS turut mengklaim menjadi dalang serangan Mapolsek Daha Selatan.

• Serang Mapolsek Daha Selatan, Remaja Berpedang Bunuh 1 Polisi dan Ledakkan 1 Mobil Patroli
Dikutip dari voaindonesia.com, Selasa (2/6/2020), SITE, sebuah kelompok intelijen yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan bahwa ISIS mengeluarkan sebuah komunike pada Senin (1/6/2020).
Di situ ISIS menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan yang menarget Mapolsek Daha Selatan.
SITE mengatakan klaim ISIS itu pertama kali dilakukan semenjak terakhir ISIS mengklaim peristiwa pemboman di Surabaya pada Mei 2018.
Namun hingga saat ini pihak kepolisian mengatakan masih menyelidiki lebih lanjut motif dan identitas dari pelaku penyerangan.
Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (2/6/2020), Kabid Humas Polda Kalsel Kombes M Rifai pihaknya akan berkoordinasi dengan Densus 88 untuk menelusuri lebih lanjut kasus penyerangan di Mapolsek Daha Selatan.
“Sekarang masih terus didalami. Untuk mengusut kasus ini kami koordinasi dengan Densus 88," ucap Rifai ketika dihubungi wartawan, Selasa (2/6/2020).
Pakai Pedang Bunuh Polisi
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/6/2020), peristiwa penyerangan tersebut berawal saat Abdul Rahman datang ke Mapolsek Daha Selatan.
Sesampainya ia di Mapolsek Daha Selatan, hal pertama yang dilakukannya adalah membakar mobil dinas kepolisian.
Mobil tersebut dibakar oleh pelaku hingga akhirnya meledak.
Suara ledakan yang keras mengundang perhatian dari aparat yang saat itu tengah berjaga.
Brigadir Leonardo yang kebetulan bertugas piket malam akhirnya langsung menelusuri apa penyebab ledakan tersebut.