Terkini Nasional
Burhanuddin Muhtadi kepada Jokowi Jika Tak Lakukan Reshuffle: 'Kakean Gluduk Ora Ono Udane'
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi memberikan pandangannya soal kemarahan sekaligus ancaman reshuffle yang dilakukan Jokowi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi memberikan pandangannya terkait kemarahan sekaligus ancaman reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Jokowi sebelumnya meluapkan kemarahannya kepada para menteri lantaran merasa kecewa dengan kinerja anak buahnya tersebut dalam menyikapi krisis dan pandemi Virus Corona.
Insiden tersebut terjadi pada Sidang Kabinet Paripurna pada Kamis (18/6/2020), namun baru dipublikasikan pada Minggu (28/6/2020).
Namun hingga kini, belum ada keputusan yang diambil oleh Jokowi, dalam menindaklanjuti kemarahannya tersebut.

• PAN Tawarkan 4 Nama Menteri kepada Jokowi, Termasuk Putra dari Amien Rais
Dalam acara Satu Meja The Forum 'KompasTV', Kamis (2/7/2020), Burhanuddin menilai tujuan dari merilis video tersebut tentunya supaya diketahui oleh masyarakat tentang kondisi yang terjadi di kementerian.
Ia juga menilai kemarahan dari Jokowi pada saat itu benar-benar nyata dan menyakini akan ada tindakan tegas.
Maka dari itu, dirinya kemudian mengatakan bahwa saat ini Jokowi yang justru dimintai pertanggungjawabannya oleh masyarakat Indonesia.
"Kalau saya lihat itu memang sinyal yang sangat kuat."
"Justru sekarang yang menjadi tanda kutip diminta pertanggungjawaban adalah Presiden Jokowi sendiri," ujar Burhanuddin.
"Karena sudah merilis hasil pidato yang berisi kemurkaan tadi," lanjutnya.
Burhanuddin juga menyinggung soal peribahasa dari orang Jawa yang mengartikan seperti banyak bicara namun tidak ada tindakannya.
Menurutnya, ketika Jokowi tidak melakukan keputusan apapun terkait reshuffle, ia mengibaratkan seperti peribahasa tersebut.
• Disebut Berpeluang sebagai Calon Menteri Baru Jokowi, Sandiaga Uno: Hak Prerogatif Presiden
"Orang Jawa itu bilang 'kakean gluduk ora ono udane' (kebanyakan petir tidak ada hujannya)," kata Burhanuddin.
"Kalau misalnya tidak melakukan apa yang disampaikan pada waktu sidang kabinet," sambungnya.