Virus Corona
Akan Diselidiki WHO, China Salahkan Spanyol atas Virus Corona, Sebut Covid-19 Berasal dari Eropa
China mengklaim Virus Corona bukan berasal dari Wuhan melainkan dari Eropa.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Presiden EcoHealth Alliance, Dr Peter Daszak mengatakan kepada The Telegraph bahwa penyelidikan tersebut akan sangat sulit dilakukan, namun juga penting.
“Melakukan ilmu ini sulit, mahal, butuh waktu lama. Tapi itu layak dilakukan karena dengan begitu anda benar-benar dapat membuat keputusan cerdas yang akan menyelamatkan hidup di masa depan dan mencegah pandemi lainnya," tutur Daszak.
Dia menambahkan bahwa melacak virus akan sulit karena China semakin menunjukkan penentangan dan tahan terhadap kritik global.
Pencarian bagaimana pandemi dimulai telah berpusat di sekitar Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan, yang memiliki kaitan dengan banyak kasus yang dilaporkan pertama.
Tetapi Dr. Daszak menduga virus itu, yang kemungkinan besar berasal dari kelelawar, menyebar untuk beberapa waktu sebelum mencapai Wuhan melalui perdagangan satwa liar yang luas yang menghubungkan daerah pedesaan dengan gua kelelawar ke kota-kota besar.
China telah banyak dikritik karena penanganannya terhadap Virus Corona dan negara adidaya tersebut telah melakukan upaya berulang kali untuk mangkir dari kesalahan sejak virus tersebut menyebar.
WHO Ungkap Peringatan Awal Virus Corona Bukan dari Pemerintah China
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus-kasus awal Covid-19 diketahui dari informasi yang diberikan oleh pihaknya sendiri.
Dalam rilis kronologi yang diungkapkan baru-baru ini, WHO mengungkapkan info terkait kasus awal pneumonia tersebut dilaporkan oleh kantornya di China dan bukan dari laporan pemerintah China.
Hal ini meruntuhkan tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut mereka gagal mendeteksi awal mula virus karena bersekongkol dengan pihak China.
Dilansir channelnewsasia.com, Jumat (4/7/2020), pada 9 April, WHO menerbitkan garis waktu awal komunikasinya sebagai tanggapan terhadap kritik atas respons awal terhadap wabah yang kini telah merenggut lebih dari 521.000 jiwa di seluruh dunia.
Dalam kronologi itu, WHO hanya mengatakan bahwa komisi kesehatan kota Wuhan di provinsi Hubei mendapat laporan adanya sejumlah kasus pneumonia.
Namun badan kesehatan PBB tersebut tidak menyebutkan secara spesifik siapa yang telah memberitahukannya.
Sebelumnya, Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sempat mengatakan dalam konferensi pers pada 20 April bahwa laporan pertama datang dari China.
Pada saat itu ia tidak menyebutkan apakah laporan tersebut telah dikirim oleh otoritas China atau sumber lain.