Breaking News:

Virus Corona

Ngaku Sering Disalahkan soal Covid-19, Risma Putuskan Buka Suara: Saya Sebetulnya Enggak Mau Bicara

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebutkan banyak pihak yang menyerangnya tentang penanganan Virus Corona (Covid-19).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Surya.co.id/istimewa
Tri Rismaharini nampak menangis haru ketika mendapat bantuan alat kesehatan dari BIN, Kamis (28/5/2020). 

Khofifah Bandingkan dengan Keberhasilan PSBB Malang

Penyebaran Virus Corona di Jawa Timur sebagian besar dari Surabaya Raya.

Melalui sambungan video call dengan iNews pada Senin (15/6/2020), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkap alasannya.

Khofifah merasa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Virus Corona di Surabaya tidak seefektif di Malang Raya.

 Dexamethasone Diklaim Mampu Kurangi Kematian akibat Corona, Berikut Kegunaan di Dunia Medis

"Ya jadi kan PSBB yang dilakukan di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik ini rupanya berbeda efektivitasnya dengan PSBB yang ada di Malang Raya."

"Di Jawa Timur ini hanya enam Kabupaten Kota yang melakukan PSBB, satu Surabaya Raya, satu lagi Malang Raya," jelas Khofifah.

Khofifah menilai, masyarakat Malang Raya lebih disiplin dalam melaksanakan PSBB.

Apalagi dengan hadirnya Kampung Tangguh yang dibantu oleh berbagai pihak.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara Prime Talk MetroTV, Rabu (3/6/2020). Dirinya memberikan tanggapan terkait status Kota Surabaya yang disebut masuk zona hitam atau merah pekat.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara Prime Talk MetroTV, Rabu (3/6/2020). Dirinya memberikan tanggapan terkait status Kota Surabaya yang disebut masuk zona hitam atau merah pekat. (Youtube/metrotvnews)

Sehingga, ujarnya, PSBB hanya dilakukan satu kali dengan kemudian dilanjutkan dengan masa transisi.

"Malang Raya rupanya tersuport disiplin masyarakat yang terkawal melalui Kampung Tangguh, turunnya perguruan tinggi langsung mengawal Kampung Tangguh."

"Lalu relawan-relawan yang mengawal Kampung Tangguh, adalah Babinsa, Babinkamtibnas yang mengawal luar biasa di RW-RW, maka PSBB di Malang Raya sesungguhnya satu kali PSBB dilanjutkan dengan transisi pasca PSBB," jelas Khofifah.

 Ahli Sebut Mainkan Gadget di KRL Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19: Bisa Bertahan sampai 5 Hari

Mantan Menteri Sosial ini menuturkan bahwa kebijakan PSBB di Malang beserta transisinya sudah melalui imbauan dari para pakar.

"Ini sudah dengan pendelakatan Pakar Epedemiologi, dari Kampus, dari Masyarakat, Kemudian dari TNI Polri, termasuk dari Danrem Malang Raya," ungkapnya.

Lalu, Khofifah menyinggung lagi bahwa kedisplinan warga Surabaya Surabaya dan Malang Raya cukup berbeda.

"Jadi berbeda efektivitas pelaksanaan PSBB di Malang Raya dan Surabaya Raya karena memang kebetulan tradisi kedisiplinan masyarakatnya berbeda," sambungnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Gipty)

Sumber: Kompas TV
Tags:
Tri RismahariniCovid-19Virus CoronaSurabaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved