Terkini Daerah
Curhatan Siswi SMP Korban Kisruhnya PPDB DKI Jakarta: Terpaksa Enggak Sekolah, Udah di Rumah aja
Siswi lulusan SMP di DKI Jakarta, Aristawidya Maheswari mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi kisruhnya PPDB di Ibu Kota.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Siswi lulusan SMP di DKI Jakarta, Aristawidya Maheswari mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi kisruhnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Arista menjadi satu di antara sekian ribu siswa yang gagal diterima di sekolah negeri.
Tak hanya itu, dirinya juga terancam tidak bisa bersekolah pada tahun ini.
Hal ini disampaikannya dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Rabu (1/7/2020).

• Ketua KPA Singgung Peran Anies Baswedan Sikapi PPDB Jakarta: Saya Kira Sangat Paham Dunia Pendidikan
Ia mengatakan tidak terima di sekolah SMA Negeri lewat jalur zonasi, namun kalah dari persyaratan usia.
Padahal jarak rumah dengan sekolah yang dituju kurang lebih hanya 200 meter.
Selain itu, pilihan lain yakni untuk sekolah swasta pun juga sudah banyak yang tutup lantaran kapasitasnya sudah terpenuhi.
Terlebih ketika melanjutkan sekolah di swasta tentunya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Apalagi Arista bisa dikatakan masuk dalam siswa yang kurang mampu.
Ia mengaku hanya tinggal bersama kakek dan neneknya, setelah kedua orang tuanya meninggal.
"Ya kalau memang enggak masuk kemana-mana ya terpaksa enggak sekolah, udah di rumah aja," ujar Arista kepada pembawa acara Aiman Wicaksono.
Menanggapi yang sedang dirasakan oleh Arista, Aiman pun menanyakan bahwa dengan begitu dirinya harus cuti terlebih dahulu dan sembari menunggu ajaran baru tahun depan.
Meski mengiyakan apa yang disampaikan oleh Aiman, Arista mengaku ada rasa malu jika harus melanjutkan sekolah setelah jeda satu tahun.
• Ketua KPAI Ungkap Dampak Kisruhnya PPDB Jakarta untuk Siswa: Percobaan Bunuh Diri hingga Meninggal
Menurutnya, rasa malu tersebut muncul karena yang seharusnya sudah setara dengan rekannya justru masih berada satu tingkat di bawahnya.
Terlebih jika berada satu sekolah dengan teman-temannya waktu di SMP.