Breaking News:

Terkini Nasional

Jokowi Ancam Reshuffle, M Qodari Sebut Peringatan untuk Parpol dan Singgung Menteri 'Titipan'

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengungkapkan fakta keputusan pemilihan menteri seringkali dipengaruhi partai politik.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube Najwa Shihab/Sekretariat Presiden
Kolase foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. Qodari turut berkomentar tentang video kemarahan Jokowi. 

"Karena memang kemarahan itu ditujukan kepada dua arah. Arah pertama adalah ke luar, arah yang kedua adalah ke dalam," kata M Qodari.

Ia menganalisis ada pesan yang secara tersirat hendak disampaikan Jokowi.

Presiden Jokowi tegaskan ada tindakan tegas bagi pejabat yang melakukan tindakan korupsi, terlebih untuk dana Covid-19.
Presiden Jokowi tegaskan ada tindakan tegas bagi pejabat yang melakukan tindakan korupsi, terlebih untuk dana Covid-19. (YouTube Sekretariat Presiden)

Menurut Qodari, pemerintah ingin rakyat memahami bahwa Jokowi turut berempati dengan kondisi yang sulit ini.

"Ditujukan ke luar itu artinya bukan marah kepada rakyat, tapi ingin mengirim pesan kepada rakyat bahwa saya memahami kesulitan Anda," kata Qodari.

Qodari menyinggung hal itu sesuai dengan survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah yang terus menurun.

Masalah ekonomi menjadi poin utama yang dirasa kurang memuaskan oleh masyarakat.

 Respons Fadli Zon saat Jokowi Ancam Reshuffle: Harusnya Presiden Ambil Langkah atas Pidatonya

"Sebetulnya itu sangat relevan dengan temuan-temuan hasil survei, bagaimana pada hari ini tingkat kepuasan masyarakat terhadap keyakinan dan kepuasan masalah ekonomi," ungkapnya.

"Khususnya masalah pengangguran dan masalah sembako memang sangat rendah," lanjut pengamat politik tersebut.

Menurut Qodari, Jokowi ingin menyampaikan ada alasan di balik kurang cepatnya penanganan dampak Covid-19.

Ia memberi contoh minimnya penyerapan anggaran yang disebabkan proses birokrasi yang panjang.

"Sehingga Jokowi ingin mengatakan bahwa kondisi yang belum sesuai dengan harapan masyarakat ini disebabkan, misalnya, serapan anggaran yang jauh dari harapan," papar dia.

"Misalnya untuk kesehatan, dari Rp 75 triliun baru keluar 1,5 persen," lanjut Qodari.

Menurut Qodari, Jokowi juga pernah menunjukkan sikap serupa saat membahas bantuan sosial (bansos).

"Sekitar dua pekan yang lalu, Jokowi juga mengeluhkan bantuan sosial yang serapannya pada saat itu baru 15 persen," jelas Qodari.

"Pak Jokowi juga ingin mengatakan, 'I have done my part' (aku sudah mengerjakan bagian tugasku)," tandasnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
JokowiM QodariVirus CoronaCovid-19Indo BarometerPolitik
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved