Terkini Nasional
Ancaman Reshuffle dari Jokowi, Tjahjo Kumolo: Teken Kontraknya Bisa Satu Hari, Bisa Satu Tahun
Semua menteri di kabinet Indonesia Maju sedang mendapatkan ancaman reshuffle atau pencopotan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Karena dirinya beranggapan bahwa semua menteri, baik itu dari partai politik ataupun tidak, semuanya memiliki kedudukan yang sama, yakni menjadi pembantu presiden dalam urusannya mengatur sebuah negara.
"Jangan lihat dia dari partai mana, kalau sudah satu ya satu, ini kabiten Indonesia Maju, harus bekerja," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 8.00
Fahri Hamzah Sebut Jokowi Tak Seharusnya Marah: Cukup Moeldoko
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai tidak selayaknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan kemarahan di depan publik.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (1/7/2020).
Sebelumnya Jokowi mengecam kinerja menterinya yang dirasa kurang tanggap menangani pandemi Virus Corona (Covid-19).
Ia juga mengancam akan merombak kabinet (reshuffle) dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Kamis (18/6/2020) lalu.
Menanggapi pidato Jokowi tersebut, Fahri menilai tidak perlu presiden sendiri yang marah-marah.
Menurut dia, teguran itu bisa disampaikan oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
"Jangan presidennya yang marah, cukup Moeldoko yang marah," kata Fahri Hamzah.
• Diminta Komentari Kemarahan Jokowi, Sudjiwo Tedjo Enggan Jawab Akting atau Tulus: Kayaknya Serius
Menurut dia, teguran itu dapat disampaikan dengan lebih halus oleh Moeldoko.
"Marahnya Moeldoko bilang, 'Pak Menteri, ini anggarannya kok sekian? Tolong minta data Anda yang terbaru, presiden minta'," papar Fahri.
"Moeldoko cukup bilang begitu," lanjutnya.