Demo Meninggalnya George Floyd
Viral Video Pasangan Suami Istri Todongkan Senjata Api pada Pengunjuk Rasa 'Black Lives Matter'
Polisi St. Louis tengah melakukan penyelidikan terhadap tayangan yang menampilkan penodongan pistol pada para pengunjuk rasa.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Polisi St. Louis tengah melakukan penyelidikan terhadap tayangan yang menampilkan penodongan pistol pada para pengunjuk rasa.
Video tersebut merekam pasangan yang merupakan tetangga Wali Kota Lyda Krewson saat keduanya menghadapi pelaku aksi "Black Lives Matter" (BLM) dengan senjata.
Pasangan suami istri tersebut tampak menodongkannya pada pengunjuk rasa yang berbaris di depan rumah mereka dalam perjalanan ke rumah wali kota.
Video yang direkam dengan telepon seluler tersebut menjadi viral di media sosial dan dibagikan oleh sejumlah pengguna.
• Pemerintah Amerika akan Tangkap Pelaku Aksi Black Lives Matter, Sebut Perusakan Ruang Publik
Dilansir ABC News, Selasa (30/6/2020), peristiwa itu terjadi Minggu sore, ketika ratusan demonstran memasuki lingkungan Central West End di St. Louis.
Pengunjuk rasa tersebut memukul-mukul drum dan meneriakkan agar Krewson mengundurkan diri.
Protes tersebut berkaitan dengan tindakan Krewson yang membocorkan identitas nama dan alamat para pelaku aksi yang mengirimkan petisi kepadanya.
Tak lama kemudian, seorang pria bersenjatakan senapan semi otomatis dan seorang wanita memegang pistol berlapis perak muncul dari rumah mewah mereka.
Keduanya mengarahkan senjata ke para pengunjuk rasa dan berteriak kepada mereka bahwa mereka berada di jalan pribadi.
Seperti yang terdengar di video, sejumlah pengunjuk rasa memberi tahu rekannya untuk terus bergerak ke rumah Krewson dan mengabaikan pasangan itu.
• Protes Pengesahan RUU Keamanan Nasional Berakhir Ricuh, Polisi Hong Kong Tangkap 53 Pengunjuk Rasa
Departemen Kepolisian Metropolitan St. Louis [SLMPD] mengatakan bahwa pasangan itu, yang digambarkan polisi sebagai korban, sempat menelepon nomor darurat pada pukul 19:23 waktu setempat.
Pihak kepolisian juga menyebutkan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden itu sebagai pelanggaran wilayah pribadi dan dugaan intimidasi.
"Para korban menyatakan bahwa mereka berada di properti mereka ketika mereka mendengar keributan keras datang dari jalan," bunyi ringkasan insiden investigasi yang diberikan oleh SLMPD pada ABC News.
"Ketika para korban pergi untuk menyelidiki keributan, mereka melihat sekelompok orang dengan paksa membobol sebuah gerbang besi yang ditandai "Dilarang Masuk" dan "Jalan Pribadi"."
"Begitu melewati gerbang, para korban memberi tahu kelompok itu bahwa mereka berada di jalan pribadi dan masuk tanpa izin dan menyuruh mereka pergi," menurut pernyataan pasangan itu kepada polisi yang termasuk dalam ringkasan.