Terkini Daerah
Kronologi Petugas Parkir di RS Bandung Dikeroyok Pengendara, Bermula dari Penumpang yang Terjatuh
Video yang memperlihatkan sekelompok orang menghajar petugas parkir di rumah sakit (RS)viral di media sosial. Ini kronologinya.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok orang dengan menggunakan kendaraan bermotor menghajar petugas parkir di rumah sakit (RS) Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.
Video tersebut diunggah akun instagram @adalahkabbandung.
Akibat penganiayaan itu, jari petugas parkir RS Al Ihsan itu putus setelah terkena senjata tajam.

• Video Detik-detik Petugas Parkir di RS Bandung Dianiaya Sekelompok Orang, Dua Pelaku Ditangkap
Setelah kejadian tersebut, polisi melakukan penyelidikan hingga berhasil menangkap dua orang pelaku utama dalam kericuhan itu, yakni AS dan AT.
Bahkan, satu dari dua pelaku ditembak kakinya karena berusaha kabur saat akan ditangkap.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, penganiayaan itu bermula saat beberapa pengendara sepeda motor melewati parkir di RS Ihsan Baleendah.
Dari tiga kendaraan roda dua itu, hanya satu yang bawa tiket masuk.
Sementara dua kendaraan lainnya ikut lewat portal.
Namun, saat kendaraan ketiga hendak lewat, tiba-tiba portal turun sehingga membuat penumpang kendaraan itu terjatuh.
"Ini memicu perbuatan (pasal) 170 tentang pengeroyokan kepada penjaga ini," kata Hendra di Mapolresta Bandung, Senin (29/6/2020).
Akan tetapi, sambung Hendra, yang melakukan penganiayaan bukan pengendara yang terjatuh tersebut. Melainkan pengendara yang menggunakan kendaraan roda empat di belakang kendaraan roda dua tersebut.
• Analisa Pakar Semiotika soal Kemarahan Jokowi: Saya Terbawa Juga Ekspresinya Extraordinary
Lanjut Hendra, mereka ini satu kelompok pelaku yang mengejar korban.
"Mereka ini yang mengejar sehingga jari tangan (korban) putus. Kita negara tak boleh kalah dengan premanisme seperti ini. Kasus ini akan kita tuntaskan," tegasnya.
Pasca-kejadian tersebut, kata Hendra, pihaknya berhasil mengamankan dua orang pelaku utama dalam kericuhan itu yakni AS dan AT.
"Kita amankan dua orang tapi ada beberapa yang masih harus ditindaklanjuti," katanya.
• Bersama 160 Perusahaan Lain, CocaCola dan Starbucks Ikut Boikot Iklan di Facebook, Ini Alasannya