Terkini Nasional
Yusri Yunus Ungkap Fakta Baru Kasus John Kei: Kumpul di Arcici Cempaka Putih Diatur John Kei
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengungkapkan fakta baru dari kasus pembacokan dan penyerangan terhadap Nus Kei.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengungkapkan fakta baru dari kasus pembacokan dan penyerangan terhadap Nus Kei.
Dilansir TribunWow.com, Yusri Yunus mengatakan menemukan fakta baru tersebut dari hasil prarekontruksi kejadian.
Menurutnya, sebelum melancarkan aksinya di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat dan Kompleks Green Lake City, para pelaku masih sempat berkumpul di Arcici, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Hal ini disampaikan Yusri Yunus dalam acara Kompas Petang, Sabtu (27/6/2020).

• John Kei Kembali Berulah, Kemenhumkam Cabut Pembebasan Bersyarat: Tunggu dari Ditjen Pemasyarakatan
Dikatakannya bahwa pertemuan tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.
Hal itu sekaligus menegaskan bahwa insiden pembacokan dan penyerangan terhadap kelompok Nus Kei termasuk dalam pembunuhan yang direncanakan.
"Sudah saya sampaikan dari awal, waktu prarekontruksi kita dapat lagi, baru lagi," ujar Yusri Yunus.
"Rupanya pada saat sebelum berangkat ke TKP Green Lake dan Kosambi, jam 11.30 WIB mereka masih kumpul di Arcici, di Cempaka Putih," ungkapnya.
Yusri Yunus mengungkapkan dalam pertemuannya di Arcici itu digunakan untuk mematangkan rencana buruknya, yakni untuk membunuh kelompok Nus Kei yang diketahui masih saudara dari John Kei.
Atas insiden tersebut, salah seorang korban dari kelompok Nus Kei meninggal dan satu lainnya luka parah terkait insiden pembacokan di Kosambi, Cengakareng.
Sedangkan untuk penyerangan di Green Lake City mengakibatkan kerusakan daripada rumah Nus Kei.
• Jenguk John Kei, Melan Refra: Saya Jemput Papa di Nusakambangan Itu Punya Harapan Sangat Besar
Selain itu, dalam pertemuannya tersebut melibatkan sosok John Kei yang masih memberikan koordinasi.
Termasuk juga soal pembagian senjata yang digunakan untuk penyerangan.
"Masih mengatur dan diatur oleh John Kei," kata Yusri Yunus.
"Kemudian masih juga menyerahkan alat-alat senjata tajam untuk dipegang," pungkasnya.