Terkini Internasional
Jelang Pemilihan Presiden AS 2020, Trump Dinilai Menaikkan Isu Rasial untuk Mencari Dukungan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump disinyalir menggunakan isu-isu rasial untuk mengumpulkan pendukung.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump disinyalir menggunakan isu-isu rasial untuk mengumpulkan pendukung.
Hal ini dilakukan untuk keperluan pemilihan presiden yang akan berlangsung di Amerika Serikat (AS) beberapa bulan mendatang.
Sejumlah pakar memperkirakan bahwa isu-isu rasial yang diangkat Trump akan semakin parah menjelang hari pemilihan yang semakin dekat.

• Ungkap Perbedaan Trump dengan 3 Mantan Presiden AS, John Bolton: Aku Tidak Merasa Presiden Mengerti
Dilansir businessinsider.com, Rabu (24/6/2020), pada tahun 2016, Trump memenangkan pemilihan umum menjadi presiden Amerika Serikat dengan mengangkat sejumlah isu rasial.
Ia diduga menggunakan pedoman supremasi kulit putih, untuk memicu ketakutan dan bias dalam upaya untuk mengumpulkan pendukung.
Trump memulai kampanyenya dengan menyebut imigran Meksiko sebagai pemerkosa, pengedar narkoba, dan penjahat.
Di antara momen rasis dan xenophobia terang-terangan lainnya di sepanjang kampanye, Trump juga menyerukan akan melarang muslim memasuki AS.
Ia juga menggambarkan para imigran sebagai teroris, yang masih terus dilakukannya selama menjabat menjadi presiden.
Menjelang pemilihan presiden tahun 2020, Trump diduga melakukan pendekatan yang hampir identik.
Hal ini ditunjukkan dalam pidatonya saat berkampanye di Tulsa, Oklahoma.
Saat itu, Trump menyebut Virus Corona sebagai Kung Flu yang merupakan bagian dari upaya rasis presiden untuk menyalahkan pandemi di China.
Diduga upaya tersebut untuk mengalihkan perhatian dari kegagalannya sendiri dalam mengatasi pandemi di AS.
Presiden telah mengabaikan rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit untuk menghindari retorika yang menstigmatisasi kelompok-kelompok tertentu, seperti penyebutan Covid-19 sebagai "Virus China" atau "Wabah dari China."
• Klinik di Brasil Buat Terowongan Plastik untuk Pertemukan Lansia dan Keluarga saat Pandemi Covid-19
Pada bulan Januari, Februari, dan bahkan hingga Maret, presiden sempat memuji pemerintah China atas kesigapannya menangani virus yang berasal dari kota Wuhan di China tersebut.
Namun tiba-tiba, Trump berbalik menyalahkan China setelah kasus mulai menyebar dengan skala besar di AS yang menjelaskan bahwa pemerintahannya telah gagal menangani pandemi.