Terkini Internasional
Nasib Penderita Disabilitas selama Pandemi Virus Corona, Ayesha: Aku Merasa Terasing, Terputus
Pandemi Covid-19 yang melanda sejumlah negara menimbulkan dampak yang lebih parah bagi para penyandang disabilitas.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Saat aku tak sengaja bertabrakan dengan orang di jalan saat keluar rumah, aku merasa stres, aku juga merasa ketakutan," ungkap Holly.
Ia juga mengaku merasa kesulitan karena tidak bisa melihat orang lain sehingga tidak bisa menghindari mereka.
Holly mengeluhkan ia harus bergantung pada kepedulian orang lain untuk melaksanakan physical distancing karena ia sendiri tak mampu.
"Ini sangat sulit karena aku tidak bisa melihat sekelilingku. Jadi aku benar-benar bergantung pada orang lain untuk tertib mengikuti aturan (kesehatan), karena aku tidak bisa," papar Holly.
"Menjadi tunanetra tidak membuatku lebih rentan secara medis bila terkena Covid-19, tapi situasinya yang membuatku lebih rentan," ucapnya.
Sejumlah lembaga yang membantu para penderita disabilitas mengaku lebih sering mendapat keluhan selama lockdown dilonggarkan.
Pasalnya, mereka diharuskan beraktivitas seperti biasa sementara penyebaran Virus Corona diluar masih kerap terjadi.
Perwakilan lembaga bantuan penyandang disabilitas Deafblind UK, Clare Watson mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki disabilitas sangat dirugikan.
"Mereka kesulitan dengan aturan penggunaan masker saat di transportasi umum. Saat berada di luar mereka juga merasa ditinggalkan," ujar Clare.
"Mereka tidak merasa dimengerti oleh masyarakat dan pemerintah, dan kami merasa orang-orang ini (penyandang disabilitas) paling dirugikan dengan pelonggaran lockdown," tandasnya.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
(TribunWow.com)