Terkini Daerah
Bibi Korban Ungkap Pesan Ayah Kandung soal Ayah Tiri di Medan yang Bunuh 2 Anaknya
Didasari rasa sakit hati oleh perkataan anak tirinya, seorang pria di Medan tega membunuh dua anak tirinya sendiri secara sadis.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Didorong rasa sakit hati karena perkataan anak tirinya sendiri, R (30) tega membunuh kedua anak tirinya IF (10) dan RA (5) secara sadis.
Aksi itu dilakukan oleh pelaku di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan, Sumatera Utara, Jumat (19/6/2020).
Melihat IF dan RA tewas secara mengenaskan, ayah kandung korban dikabarkan telah memberikan pesan terkait kasus tersebut lewat bibi korban Dian Afriyani.

• Ayah di Medan Bunuh 2 Anak Tirinya seusai Korban Merengek akan Minta Ayah Baru ke sang Ibu
• Sifat Sadis Ayah Pembunuh 2 Anak di Medan Diungkap Istri Pelaku: Aku Pernah Ingin Dibunuh 2 Kali
Dikutip dari acara iNews Sore, Selasa (23/6/2020), awalnya Dian menceritakan awal mula terungkapnya kasus tersebut.
Kasus itu terkuak setelah pelaku yakni R (30) mengaku kepada ibu korban F (30).
Lewat aplikasi Facebook, R secara terang-terangan mengatakan bahwa dirinya telah membunuh dua anak F.
"Saya tahu dari si pelaku, karena pelakunya nge-chat kakak saya dari Facebook, lewat Facebook dia bilang maaf aku sudah bunuh anakmu," ucap Dian menirukan pesan yang dikirim pelaku.
Dian mengatakan pada pesan tersebut, pelaku juga ikut menjabarkan bagaimana ia menghabisi dua anak tirinya secara detil.
R juga menyertakan dimana ia menyembunyikan jasad kedua korbannya.
Dian mengatakan setelah mendapat kabar tersebut, ibu korban bersama keluarga langsung mencari jasad kedua korban sebelum membuat laporan ke pihak kepolisian.
"Begitu dapat kabar langsung kami sama ibunya korban mencari dulu mayatnya si korban," terang dia.
Setelah peristiwa memilukan itu terjadi, Dian mengatakan ayah kandung kedua korban telah mengirimkan pesan yang meminta agar pelaku dihukum berat.
"Ayah kandungnya meminta si pelaku diminta hukuman seberat-beratnya," ucap Dian.
Korban Merengek Mau Minta Ayah Baru
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Senin (22/6/2020), kejadian bermula ketika ibu korban berinisial F (30) mengantar dua ankanya ke rumah neneknya di Jalan Brigjen Katamso Gg Kesatria Medan.
Sesampainya di sana, kedua korban itu kemudian menemui pelaku di rumah kontrakan pelaku yang berada di kawasan sekolah Global Prima.
Ketika sampai di rumah ayah tirinya, kedua korban merengek ke pelaku minta dibelikan es krim.
Pelaku lalu menolak permintaan kedua anak tirinya dengan alasan tidak memiliki uang.
"Kedua korban meminta dibelikan es krim," jelas Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko seusai melakukan prarekonstruksi di Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (22/6/2020).

Kedua korban kemudian merengek setelah permintaannya ditolak oleh pelaku.
Mereka mengatakan akan meminta ibu mereka untuk mencari ayah baru lantaran tidak diberikan es krim oleh pelaku.
"Pengakuan tersangka karena ditolak, kedua korban kemudian mengatakan 'bapak pelit’, dan akan mengadu ke ibunya untuk mencari bapak baru," ungkap Kombes Pol Riko.
Emosi pelaku pun meledak mendengar perkataan tersebut.
Rasa sakit hati pelaku kemudian mendorong pelaku untuk berbuat hal kriminal.
Ia lalu mengamuk dan membenturkan kepala kedua korbannya ke dinding dan lantai.
Setelah melakukan itu pelaku masih tidak puas, ia melanjutkan pelampiasan emosinya dengan menginjak tubuh kedua korbannya hingga akhirnya korban meninggal dunia.
Pelaku lalu membuang jasad kedua korban di 2 tempat terpisah.
Korban pertama ia sembunyikan di sebuah sudut bangunan yang masih berada di kawasan sekolah Global Prima.
Korban kedua ia sembunyikan di parit yang masih di kawasan yang sama.
• Kondisi Aulia Kesuma setelah Divonis Hukuman Mati, Kuasa Hukum: Depresi, Ada Keinginan Bunuh Diri
Buat Pengakuan Lewat Facebook
Aksi sadis pelaku mulai terendus ketika ibu korban menanyakan kepada pelaku tentang kabar kedua anaknya.
"Pada Sabtu (20/6/2020) ibu korban sempat menanyakan keberadaan kedua anaknya. Namun pelaku tidak menjawab, tapi raut wajah pelaku ketakutan," beber Riko.
Saat itu ibu korban mengira kedua anaknya masih berada di rumah neneknya.
Akhirnya pada Minggu (22/6/2020), yakni dua hari setelah kejadian, pelaku membuat pengakuan kepada istrinya bahwa ia telah membunuh dua anak tirinya.
"Baru pada Minggu (21/6/2020) pelaku mengirimkan chat lewat messenger (Facebook) ke istrinya kalau kedua anaknya berada di parit sekolah (meninggal dunia)," imbuh Riko.
Sebelumnya diberitakan, prarekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh R terhadap IF dan RA hampir batal karena ramainya warga yang memadati lokasi.
Tersangka Rahmadsyah (30) awalnya didatangkan sekitar pukul 15.19 WIB dengan menggunakan baju tahanan oranye Polsek.
Untuk mengakali agar massa membubarkan diri, polisi akhirnya pura-pura mengumumkan bahwa prarekonstruksi batal diadakan.
Massa yang tadinya berkumpul kemudian berangsur membubarkan diri.
Setelah massa bubar barulah pelaku didatangkan sekitar pukul 16.10 WIB dengan menggunakan jaket hitam.
Simak video selengkapnya mulai menit ke-7.13:
(TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari tribun-medan.com dengan judul Kronologi Rahmadsyah Bunuh 2 Anak Tirinya Dibongkar Polisi, Cerita Istri Dicekik Mau Dibunuh, Sadis dan INILAH Pengakuan Pembunuh 2 Anak Tiri, Kirim Pesan kepada Istri Lewat Facebook Terkait Lokasi Jasad