Breaking News:

Virus Corona

Cerita Petugas Medis di Yaman, Tidak Memiliki APD hingga Tak Bisa Operasikan Alat Ventilator

Keruntuhan sistem kesehatan di Yaman, membuat negara tersebut dikatakan mustahil untuk menghadapi pandemi Virus Corona.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Freepik
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19. Keruntuhan sistem kesehatan di Yaman, membuat negara tersebut dikatakan mustahil untuk menghadapi pandemi Virus Corona. 

Diperkirakan 2 juta anak kekurangan gizi akut, dan negara itu sudah berjuang untuk mengatasi penyakit seperti demam berdarah, malaria dan kolera sebelum kasus pertama Virus Corona dilaporkan.

Sistem kekebalan yang melemah berarti mereka yang menderita penyakit kronis dapat tertular Covid-19 lebih mudah, dan merasa lebih sulit untuk bertahan hidup.

3. Sistem Kesehatan Telah Runtuh

Perang lima tahun telah menghancurkan sistem kesehatan negara itu, membuatnya tidak mampu menghadapi pandemi.

Banyak dari 3.500 fasilitas medis Yaman telah rusak atau hancur dalam serangan udara, dan hanya setengah yang dianggap berfungsi penuh.

Klinik dilaporkan penuh sesak, dan obat-obatan dan peralatan dasar masih kurang.

Di negara berpenduduk 27,5 juta orang tersebut, hanya ada beberapa ratus mesin ventilator, yang digunakan untuk membantu pasien bernafas dalam kasus di mana Covid-19 menyebabkan gagal paru-paru.

4. Jumlah Aktual Kasus Positif Tidak Diketahui

Tanpa mengetahui lebih akurat siapa yang menderita Virus Corona, lebih sulit untuk mencegah penyebarannya atau merencanakan jumlah pasien yang menambah tekanan pada sistem kesehatan yang sudah rapuh.

Sejak pasien Virus Corona pertama kali dilaporkan di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah pada bulan April, skala sebenarnya dari wabah tersebut belum dapat ditentukan.

Pemerintah telah mengumumkan lebih dari 900 kasus , sementara pemberontak yang menguasai ibukota dan daerah padat penduduk lainnya mengatakan mereka hanya mendeteksi empat kasus di wilayah mereka.

PBB mengatakan bahwa dengan pasokan pengujian yang terbatas dan kurangnya transparansi dalam data dari para pemberontak dan pemerintah, jumlah kasus yang sebenarnya hampir pasti jauh lebih tinggi secara keseluruhan.

5. Tenaga Medis Rentan

Di samping kurangnya obat untuk mengobati kasus, petugas medis di Yaman tidak memiliki peralatan perlindungan pribadi (APD), seperti masker dan baju hazmat, untuk melindungi mereka dari penyakit.

Sebuah laporan yang belum dikonfirmasi tentang situs berita Al-Masdar yang dimiliki secara pribadi mengatakan puluhan petugas medis tewas akibat Covid-19 di kedua daerah yang dikuasai pemberontak maupun yang dikuasai pemerintah.

Seorang pakar penyakit menular yang paling terkenal di Yaman, Yassin Abdul Wareth, meninggal akibat Covid-19 awal bulan ini.

Kematian Wareth digambarkan sebagai pukulan besar bagi sektor kesehatan di Yaman. (TribunWow.com)

Tags:
YamanAlat Pelindung Diri (APD)Virus CoronaCovid-19Ventilator
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved