Virus Corona
Virus Corona di Boyolali Jateng Justru Bertambah di Tengah Normal Baru, 13 Kasus dari Pasar
Kasus Virus Corona di Boyolali, Jawa Tengah kini justru kembali bertambah.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Kasus Virus Corona di Boyolali, Jawa Tengah kini justru kembali bertambah.
Kasus Virus Corona bertambah di tengah keputusan pemerintah menerapkan kebijakan New Normal.
Dilansir TribunWow.com dari channel Youtube Kabar Khusus tvOne Selasa (16/7/2020), kasus baru Virus Corona banyak berasal dari klaster Pasar Peterongan.

• Daftar 10 Provinsi dengan Jumlah Kasus Corona Terendah di Indonesia, Mulai Aceh hingga NTT
Hingga Senin (15/6/2020) terjadi penambahan 15 kasus baru.
Sehingga, jumlah kasus Virus Corona di Boyolali mencapai 56 orang.
Di antara 13 kasus dari 15 kasus itu berasal dari klaster Pasar Peterongan, Semarang.
Sedangkan, sisanya berasal dari Klaster Demak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina mengatakan dari 56 kasus yang ada 21 di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
• Satu Keluarga Tenaga Medis Meninggal Berturut-turut Karena Corona, Bayi 1 Tahun Masih Berjuang Hidup
Sedangkan ada 33 pasien Virus Corona yang masih dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 dan Rumah Sakit Umum Daerah Pandanaran.
"Total kasus positif 56 kasus, yang dinyatakan sudah sembuh 21 orang."
"Sedangkan yang masih dalam perawatan 33 orang," jelas Ratri.
Pertambahan 15 kasus itu dinilai cukup besar dibanding hari sebelumnya.
Akibatnya Pemerintah Kabupaten Boyolali meminta agar masyarakat tetap menaati protokol kesehatan, khususnya di lingkungan pasar.
Lihat videonya mulai menit awal:
Ganjar Sebut Jateng Belum Siap New Normal
Penerapan new normal atau tatanan kelaziman baru akan dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.
New normal sendiri memiliki makna hidup seperti biasa sembari tetap mengindahkan protokol penanganan Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan untuk wilayah Jateng penerapan new normal akan mengacu kepada kurva kasus Covid-19.

• Sebut New Normal Didramatisasi, Rocky Gerung: Narasi Baru dari Istana untuk Menutupi Beberapa Soal
Dikutip dari YouTube Official iNews, Senin (1/6/2020), Ganjar menegaskan bahwa Jateng tidak memiliki tanggal pasti untuk penerapan new normal.
"Saya belum kasih waktu untuk Jawa Tengah," katanya.
"Belum ada cerita itu."
"Kami melihatnya bukan sisi waktu, kami tidak melihat dari sisi SK kapan akan berlaku," imbuh Ganjar.
Ganjar mengatakan berlakunya new normal akan dilihat berdasarkan kurva kasus Covid-19 yang dibuat oleh para ahli.
"Kami melihat berapa dari tim kami yang setiap akhir minggu itu mereka ilmuan, para dokter, para ahli membaca kurva," terang Ganjar.
Meskipun mengatakan tidak akan mengacu pada waktu, Ganjar mengakui kurva kasus Covid-19 di Jateng memang sudah turun.
"Kurvanya memang sekarang sudah mulai melandai, beberapa sudah mulai turun," ucapnya.
Gubernur lulusan Universitas Gadjah Mada itu lalu mengungkit soal Kota Tegal yang mulai menerapkan new normal.
Ganjar berpesan bahwa hal tersebut adalah latihan dari new normal.
Sebab menurutnya sangat riskan menerapkan new normal di satu daerah yang aman, sedangkan daerah sekitarnya masih berbahaya.
"Tapi itu tidak menjamin karena ini bukan daerah yang free, yang bebas pulau sendiri," kata Ganjar.
"Mereka masih berhubungan dengan yang lain."
"Kalau yang lain masih tinggi, dibuka kan bahaya juga," lanjutnya.
"Makannya kita latihan," jelas dia.
Gubernur berpartai PDIP itu mengatakan new normal akan segera dilakukan bertahap ketika kurva terus menunjukkan penurunan kasus Covid-19.
"Ukurannya adalah seberapa turun kurva itu sehingga kurvanya itu sudah betul-betul turun ekstrem sampai hampir di dasar," terangnya.
"Jadi kita yakin betul kalau turunnya ekstrem, penambahannya sudah tidak nampak dan waktunya cukup berjalan beberapa waktu."
"Nah ini tanda-tanda, tanda-tanda untuk kita bisa melakukan normal baru," jelas Ganjar.
"Itu pun nanti akan bertahap, tidak semuanya dibuka," tandasnya.
• Tinjau Masjid Istiqlal Jelang New Normal, Jokowi Sebut akan Dibuka Juli: Siapkan Protokol Kesehatan