Virus Corona
Sebut New Normal Didramatisasi, Rocky Gerung: Narasi Baru dari Istana untuk Menutupi Beberapa Soal
Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait ramainya penerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait ramainya penerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona.
Pemerintah akan mengambil langkah New Normal untuk menyikapi penyebaran Corona yang disebut akan terus berlangsung sebelum vaksinya ditemukan.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai wacana New Normal yang akan diambil oleh pemerintah sebagai bentuk dramatisasi.
Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam tayangan Youtube pribadinya Rocky Gerung Official, Senin (1/6/2020).

• Sebut Negara Bangkrut hingga Rencanakan New Normal, Refly Harun: Wujud Ketidakmampuan Atasi Corona
Menurut Rocky Gerung, frasa New Normal memang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang sebenarnya belum normal.
"Mestinya disebut aja udah normal lagi," sambungnya.
"Jadi istilah New Normal itu kan semacam pleonasme dari mereka yang ingin melihat sesuatu yang dramatis," ujar Rocky.
Rocky Gerung lantas menyebut bahwa New Normal merupakan sikap dramatisasi dari pemerintah dalam menyikapi kasus Corona.
Menurutnya, sikap dramatisasi tersebut bertujuan untuk menutupi beberapa hal yang berkaitan dengan kasus Corona.
Karena di Indonesia sendiri, jumlah maupun penambahan kasus Corona belum mengalami penurunan.
"Di kita itu bukan dramatis soal New Normal, tapi didramatisasi," kata Rocky Gerung.
"Karena didramatisasi orang menganggap New Normal ini adalah sekedar literasi baru, narasi baru dari istana untuk menutupi beberapa soal," sambungnya.
• Nilai Wacana New Normal di Depok Mengkhawatirkan, IDI: Apa Memang Harus Dipaksakan?
Lebih lanjut, saking boomingnya New Normal, dikatakan Rocky Gerung sampai terdengar di kalangan pemulung.
Meskipun diakui sebenarnya pemulung tersebut tidak mengetahui apa itu New Normal.
"Karena begitu kata New Normal diucapkan, itu sampai pemulung bicara soal New Normal," ungkapnya.