Terkini Nasional
Ungkit Erick Thohir Terlalu Banyak Direcoki, Komisi VI: Dari Dulu BUMN Jadi Tempat Titipkan Orang
Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtarudin menilai kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu banyak dicampuri.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Lihat videonya mulai menit 6.20:
Curhat Erick Thohir ke Sandiaga Uno
Politikus Gerindra, Sandiaga Uno mengungkap percakapannya dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Hal itu terjadi saat Sandiaga Uno melakukan percakapan melalui video call dengan Refly Harun yang tayang di channel YouTube Refly Harun, pada Minggu (17/5/2020).
Mulanya, Sandi menyinggung soal tawaran Erick Thohir menjadi pejabat di BUMN.
• Sempat Ditawari Jabatan Erick Thohir, Sandiaga Uno: Kalau Hatinya Dia, Pasti Mau Kerja Sama Temen
Menurut Sandi, Erick memiliki perasaan di mana ia ingin bekerja dengan dirinya karena hubungan pertemanan.
"Kalau mengenai tawaran itu juga sama ya menurut saya, kalau hatinya dia kan pasti mau kerja sama temennya yang dari kecil berteman."
"Kalau dari segi governance, benturan kepentingan tentunya dia punya pedoman-pedoman dia," ujar Sandi.
Lalu, Mantan Calon Wakil Presiden di Pemilu 2019 lalu itu membeberkan situasi yang dialami BUMN di tengah Covid-19.

"Dan yang menarik dengan adanya Covid-19 ini tiba-tiba BUMN akan ada di posisi-posisi yang sangat-sangat strategis sekaligus rentan."
"Karena kalau kita punya portofolio yang 150-160, (115-red) perusahaan ini Chief Erick ini punya satu tanggung jawab, ada pelayanan publik, ada yang harus dijaga stake holder ke pemerintah," jelasnya.
Sandi menilai bahwa BUMN memiliki dua tugas besar ekonomi setelah Covid-19.
"Dia harus betul-betul melakukan satu orkestrasi di BUMN ini bagaimana bisa selamat dari Covid-19 dan menjadi tulang punggung daripada the new normal."