Virus Corona
Pihak RS Buka Suara soal Viral Jenazah PDP Corona Hanya Dipakaikan Popok: Sudah Sesuai Panduan
Pihak Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya mengklarifikasi penanganan jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona yang viral.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Peti ditutup dengan delapan sekrup, apa bisa terbuka sendiri?" tanya Merry.
• Ketua PERSI Sebut Covid-19 Masih Bertahan Hidup di Jenazah hingga 72 Jam: Ada Potensi Penularan
Ia juga mempertanyakan warga setempat yang tidak memperhatikan potensi penularan virus dengan membuka peti jenazah.
"Peti sengaja dibuka warga untuk memasukkan tanah ke dalam kantong jenazah karena adat, tanpa memperhatikan risiko dan juga melanggar UU Wabah," kata Merry.
Kejadian tersebut awalnya diketahui Ketua RW setempat, Supriyo.
Supriyo menyebutkan petugas rumah sakit meninggalkan peti jenazah di depan TPU Kebraon.
Keluarga dan warga setempat kemudian berinisiatif memakamkan jenazah T.
Mereka mengenakan alat pelindung seadanya, yakni jas hujan.
Saat proses pemakaman, peti jenazah tidak sengaja terbuka.
Keluarga dan warga setempat terkejut karena melihat jenazah hanya dibalut kain popok dan dimasukkan ke dalam kantong.
"Enggak sengaja peti terbuka, kemudian memperlihatkan jenazah T hanya dibungkus kantong jenazah dan memakai popok, tapi tidak dikafani," tutur Supriyo, Senin (15/6/2020).
Warga lalu meminta penjelasan dari pihak rumah sakit.
"Belum lapor ke Gugus Tugas Surabaya. Konfirmasi dulu ke rumah sakit seperti itu lalu saya lapor ke Gugus Tugas Surabaya," papar Supriyo.
• Marak Jenazah Covid-19 Diambil Paksa Keluarga, Imam Prasodjo Soroti Warga Tak Percaya Corona

Penolakan Jenazah di Pamekasan Berujung Ricuh
Proses pemakaman pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19) menjadi ricuh di Pamekasan, Jawa Timur.
Jenazah yang berasal dari Kecamatan Waru berinisial S (60) hendak diambil paksa oleh warga saat akan diantar ke lokasi pemakaman pada Sabtu (13/6/2020).
Diduga warga setempat menolak jenazah dimakamkan dengan cara protokol Covid-19.