Virus Corona
Marak Jenazah Covid-19 Diambil Paksa Keluarga, Imam Prasodjo Soroti Warga Tak Percaya Corona
Sosiolog Imam Prasodjo mengungkapkan dugaannya terhadap penyebab maraknya peristiwa pengambilan paksa jenazah yang diduga terinfeksi Virus Corona.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Imam Prasodjo mengungkapkan dugaannya terhadap penyebab maraknya peristiwa pengambilan paksa jenazah yang diduga terinfeksi Virus Corona (Covid-19).
Seperti diketahui, beberapa peristiwa pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien positif terjadi di sejumlah daerah.
Tidak hanya itu, terdapat beberapa peristiwa keluarga yang menolak jenazah dimakamkan dengan protap penanganan Covid-19.

• Ratusan Pengemudi Ojol Nekat Makamkan Rekannya yang Berstatus PDP, Ternyata Jenazah Positif Corona
Dilansir TribunWow.com, Imam Prasodjo menjelaskan kemungkinan penyebab hal itu dapat terjadi.
Awalnya, ia menyoroti adanya kesenjangan pengetahuan masyarakat.
"Saya melihat di sini ada pergulatan," kata Imam Prasodjo, dalam tayangan Kompas TV, Rabu (10/6/2020).
"Pertama adalah public knowledge, pengetahuan yang dipahami masyarakat dari mana pun itu sumbernya," jelasnya.
Imam menyinggung adanya tradisi masyarakat yang mengharuskan untuk memperlakukan jenazah dengan tata cara tertentu.
Ia menyebutkan tradisi keagamaan atau adat ini dapat bertentangan dengan fakta ilmiah tentang cara penularan Covid-19.
"Ada juga mungkin kendala karena ada protokol atau kebiasaan keagamaan misalnya tentang bagaimana memperlakukan jenazah," kata Imam.
"Di satu sisi ada scientific knowledge, pengetahuan berdasarkan ilmu pengetahuan, sains. Misalnya dengan Covid ini yang punya daya tular dan bahaya yang berbeda dengan penyakit lain," jelasnya.
Ia menyebutkan perbedaan pengetahuan tersebut sebagai kesenjangan.
"Nah, ini ada gap. Ada kesenjangan sehingga terjadilah itu, pergulatan," ungkapnya.
• Viral Pasien Tumor Disebut Covid-19, Keluarga Curiga RS Jual Organ Jenazah: Ini Mayat Bukan Kucing
Imam lalu menduga protokol penanganan jenazah Covid-19 dapat terasa merepotkan bagi masyarakat yang tidak paham.
Selain itu, ia menduga ada ketidakpercayaan masyarakat terhadap bahaya Virus Corona.