Virus Corona
Rapid Test Sebut Pria Reaktif Hamil, Gugus Tugas Enggan Jelaskan: Tak Penting Diberitakan Bagaimana
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Rote Ndao enggan membahas detail mengapa bisa terjadi kesalahan rapid test lebih dari sekali.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Ferdinan mengatakan hasil yang mereka terima lagi-lagi tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Pada hasil kedua ditunjukkan Ariyanto non reaktif, namun di situ tertulis umur pasien yang bersangkutan adalah 27 tahun, padahal aslinya Ariyanto berusia 32 tahun.
Ferdinan juga menyoroti tidak adanya penanggung jawab pada hasil rapid test tersebut.
"Dan tidak ada dokter penanggung jawab yang bertanda tangan di hasil rapid test itu," kata Ferdinan.
Hasil rapid test ketiga diterima keluarga pada Sabtu (13/6/2020) sektiar pukul 15.00 WITA.
Namun keluarga tidak percaya dengan tiga hasil rapid test tersebut.
Mereka menuntut rapid test Ariyanto diambil langsung dengan disaksikan keluarga pasien.
"Kecuali dokter ambil ulang sampel darah dan disaksikan keluarga baru kita percaya. Tapi selagi belum ambil sampel darah dan keluarin surat rapid test yang ketiga, ini sebenarnya apa? Kok penyakit kayak gini dipermainkan," kata dia.
Ferdinan mengatakan pihaknya akan melaporkan kelalaian gugus tugas kepada polisi dan DPRD setempat.
Ia kembali menyindir kelalaian yang dibuat oleh gugus tugas.
"Kata pemerintah, tidak boleh main-main dengan penyakit ini. Tapi buktinya sekarang yang main-main siapa," sambung Ferdinan.
• Provokator Jemput Paksa Jenazah Corona Pakai Isu Konspirasi, Gubernur Sulsel: Ada yang Tidak Nyaman
Pasrah Diprotes Keluarga Pasien
Sementara itu, Ferdinan mengatakan ketika dirinya melabrak dan meminta kejelasan dari pengelola karantina, mereka hanya pasrah.
Kesalahan tersebut bahkan tidak dibantah oleh pengelola karantina.
"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja di mana pun," ujar Ferdinan.