Virus Corona
Pasien Covid-19 Bisa Terpantau dari Aplikasi Android Smart Bondowoso untuk Memonitor Keberadaan
Berbagai cara dilakukan demi menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19), Satu di antaranya adalah menggunakan aplikasi pemantau dan pengawasan.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Kalau pada saat kita pulang, kita dikucilkan. Istri, pada saat kita mau ini 'Udah jauh-jauh sana sana, ada Corona pulang, Corona pulang'," kata Jefri
Sambil berlinang air mata, Jefri menuturkan bahwa dirinya merasa rindu pada sang anak, namun tak bisa memeluk anaknya.
"Rindu sekali, pingin meluk anak tapi enggak bisa. Mau pulang, anak juga dipeluk sama ibunya," imbuhnya.

• Ramai Tagar Indonesia Terserah, Dokter Relawan: Kami Juga Manusia, Kami Memang Capek dan Marah
Sementara itu, Kepala Relawan Covid-19 Hotel Damhil Gorontalo, Mujono Muhalid menuturkan susahnya mencari relawan.
Ia mengatakan bahwa beberapa orang yang telah setuju menjadi relawan tiba-tiba mengundurkan diri.
Disinyalir, para relawan tersebut tidak kuat karena pekerjaan yang berat dan adanya keluarga yang menentang mereka menjadi relawan Covid-19.
"Bahkan ada yang sudah bergabung menjadi relawan, begitu hari-H mulai paramedik mau datang langsung tidak jadi."
"Kembali lagi karena perasaan mereka yang 'Wah ini kerjaan begitu berat dan keluarga tidak mengizinkan begitu kuatnya'," ujar Mujono.
Selain itu, ketika mendapati ada petugas yang tertular Virus Corona, empat relawan langsung mengundurkan diri karena takut tertular.
"Bahkan ketika ada paramedik atau petugas kesehatan yang terpapar dengan positif, kami begitu mengalami empat relawan yang langsung mengundurkan diri," lanjutnya.
Mujono mengatakan bahwa proses mendapatkan relawan untuk membantu kinerja para medis yang menangani pasien Covid-19 tersebut sangat sulit.
Ia menuturkan bahwa untuk merekrut relawan serta menjaga agar mereka tetap bersedia bekerja dan mengabdikan diri bukan sesuatu yang mudah.
"Ini bukan sesuatu yang mudah, untuk pertama merekrut, kedua mempertahankan mental mereka, ketiga terus membuat mereka sehati sefrekuensi dengan cara pengabdian yang bener-bener harus kita hargai," terang Mujono.
"Dalam hal ini menghargai perasaan mereka, mengangkat moral berjuang mereka bukan sesuatu yang mudah, itu perlu lika-liku," pungkasnya. (TribunWow.com/Khistian/Noviana)