Terkini Daerah
Telepon Ibu Cerita Dijebak Jadi PSK, VA: Dia Sempat Marah dan Bilang Masih Sanggup Biayain Saya
Ditawari janji manis kerjaan bergaji tinggi, VA pamit ke ibunya pergi ke Sulsel yang akhirnya dijebak dan dijadikan PSK.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tawaran gaji tinggi kerja di kafe membuat VA (17) tergiur dan memberanikan diri pergi ke Sulawesi Selatan.
VA tak menyangka tawaran pekerjaan dari AD hanya janji palsu.
Sesampainya di Sulsel, dirinya bersama dua perempuan lain dari Tangerang, NI (21) dan FI (24) berakhir dipaksa menjadi pekerjaan seks komersial (PSK).
Berhasil diamankan oleh pihak kepolisian pada Senin (8/6/2020), VA mengaku pergi ke Sulsel setelah berpamitan dengan ibunya.

• Tergiur Kerja di Kafe Bergaji Tinggi, Perempuan 17 Tahun Berakhir Dipaksa Jadi PSK di Sinjai
Dikutip dari Tribun-Timur.com, Kamis (11/6/2020), VA dan dua perempuan lainnya diduga menjadi korban perdagangan orang dan dipaksa menjadi PSK.
Lolosnya VA, NI, dan FI dari cengkeraman muncikari mereka, berawal dari laporan warga yang curiga ada aktivitas prostitusi di wilayah sekitarnya.
Ketiganya kemudian berhasil diamankan di sebuah rumah di BTN Aisyah, Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan
Saat digrebek selain ketiga PSK tersebut ada dua orang pria YG dan Ardi yang diduga bertindak sebagai muncikari.
Sedangkan AD yang membawa ketiga wanita itu ke Sulsel hingga kini masih buron dan sedang diburu oleh pihak kepolisian.
Berasal dari keluarga broken home, VA tinggal di Tangerang bersama neneknya.
Sedangkan ibu kandungnya menetap di Jakarta bersama ayah tirinya.
VA mengaku tidak begitu dekat dengan ibunya, namun ia kerap berkomunikasi dengan adik-adik tirinya yang berada di Jakarta.
“Saya tidak akrab dengan ibu, tapi masih sering teleponan. Juga dengan adik saya yang sekarang di Jakarta. Kalau ayah tiri saya sekarang bekerja di travel,” terangnya menuturkan keadaan keluarganya kini.
Pada suatu ketika VA bertemu dengan AD dan ia dijanjikan bekerja di sebuah kafe di Sulawesi Selatan.
Janji yang diberikan AD kepada VA mulai dari gaji besar hingga lengkap diberikan fasilitas kendaraan operasional.
VA bersama kedua korban lainnya diketahui pergi dari Jakarta pada 13 April 2020.
Saat di Jakarta, VA bercerita dirinya diberi banyak hadiah oleh AD.
VA mengaku awalnya ia dibelikan sebuah handphone, perlengkapan make-up, diberi perawatan di salon hingga diberi uang tunai sebesar Rp 2 juta.
Saat itu VA belum menyadari hadiah yang diberikan oleh AD ternyata sebuah jebakan.
Belum lama VA menikmati hadiah-hadiah yang diberikan AD, dirinya diberitahu bahwa ia berutang kepada AD sebesar Rp 16 juta.
Bermula dari situ VA dipaksa menjadi PSK untuk melunasi utangnya kepada AD.
“Sebenarnya saat di Sinjai saya juga dijanji AR untuk bekerja di Kafe," tutur VA.
"Namun ternyata saya hanya disuruh tinggal di rumahnya dan menjadi PSK. Ardi yang mencarikan lelaki untuk saya layani."
Ketika berencana berangkat ke Sulsel, VA mengaku dirinya telah berpamitan dengan ibu kandung dan ayah tirinya.
“Tapi saya minta izinnya ke ibu saat sudah mau naik pesawat. Bos Ardi yang belikan tiket,” bebernya.
• Dihargai Mulai Rp 200 Ribu, 3 Wanita di Sinjai Dipaksa Jadi PSK: Kalau Tidak Melayani Kami Disiksa
Telepon Ibunda Beri Kabar
Setelah kini berhasil diselamatkan oleh pihak kepolisian, VA akhirnya mengabari kondisi dirinya kepada ibundanya di Jakarta.
Ketika diamankan polisi di Sinjai, Va mengatakan ibunya dirinya tengah di kantor polisi.
Setelah menelpon ibunya VA sempat kena marah oleh ibunya.
Namun kemudian ia meminta maaf kepada ibunya.
“Ibu saya tahu kalau saya ada di kantor polisi."
"Dia sempat marah dan bilang kalau masih sanggup biayain saya. Saat ditelepon saya minta maaf ke ibu,” ungkap VA didampingi anggota Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak P2TP2A Kabupaten Sinjai.
• Kenal di Facebook dan Kena Bujuk Rayu, Siswi SMP Dicabuli Berkali-kali di Kontrakan Pelaku
Disiksa Bila Tak Mau Layani
VA, NI, dan FI mengatakan mereka memiliki tarif yang berbeda-beda.
Mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 700 ribu setiap kali melayani seorang hidung belang.
Meskipun mendapat tarif ratusan ribu, uang itu semuanya diserahkan kepada muncikari mereka yakni YG dan Ardi.
• Ayah Pulang Mabuk Cabuli Anak Kandung yang Masih di Bawah Umur, Ancam Bunuh Istri saat Ketahuan
Ketiga PSK tersebut hanya bergantung dari tips para pelanggannya untuk memperoleh uang.
Dari tips tersebut VA, NI, dan FI membeli makan dan memperoleh biaya untuk hidup sehari-hari.
Tindak kekerasan disebut juga dilakukan oleh kedua muncikari tersebut.
Ketika mereka tidak mau untuk melayani pelanggan, YG dan Ardi tidak segan menghajar mereka.
"Kalau kami tidak melayani, kami disiksa Pak,” tutur salah seorang korban.
Kini para pelaku perdanganan manusia sekaligus muncikari, YG, Ardi, dan AD terancam Pasal 2 Ayat (1) UU no 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang, dan atau Pasal 88 JO pasal 76l Undang-undang No 17 Tahun 2010 tentang Perlindungan Anak Sub. Pasal 296 Jo Pasal 506 KUH Pidana.
Ketiganya terancam hukuman lima tahun penjara. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah diolah dari tribun-timur.com dengan judul Fakta, Kronologis, dan Modus 3 Wanita Muda Dipaksa Jadi PSK di Sinjai. Tarif Mulai Rp 200 Ribu