Terkini Nasional
Fakta Baru Tagihan Listrik Melonjak Capai Rp 20 Juta, Tetap Harus Bayar hingga Alasan PLN
Kabar mengenai tagihan listrik Teguh Wuryanto, warga Lawang, Kabupaten Malang, viral di media sosial, pasalnya naik mencapai Rp 20 juta.
Editor: Lailatun Niqmah
Teguh tidak merasa melakukan akitivitas yang membuat tagihan listriknya menjadi begitu boros.
Tepatnya sejak bulan Maret 2020. Saat itu, bengkel lasnya terpaksa berhenti sementara karena terkena imbas COVID-19.
"Pemakaian listrik saya juga biasa-biasa saja," kata Teguh.
Tak hanya beban tagihan, Teguh juga harus dihadapkan untuk membeli kapasitor atau KVarh.
Kerena sebagai pelaku industri, ia harus memasang beban normal, beban puncak dan KVarh untuk industri.
"Alat kita harus dianggap bersih dengan ditambahi KVarh tadi biar tidak jebol. Sehingga listrik bisa stabil. Harga kapasitor itu sekitar Rp 23 juta," jelas Teguh.
Akibat pemutusan listrik, bengkel miliknya tak mendapat pasokan listrik. Sehingga ia meminjam genset kepada temannya.
"Hingga kini masih meminjam genset pinjaman," katanya.
Teguh kini harus memikirkan cara agar dapat melunasi tagihan listriknya yang meroket.
Selama pandemi COVID-19, memaksa bengkel las miliknya fakum.
Sehingga, kebutuhan finansial dia dan keluarganya ditopang oleh usaha toko kebutuhan sehari-hari.
"Semoga tidak ada korban-korban lagi seperti saya. Saya berharap di pusat saya dicatat sebagai pihak yang tidak bersalah," harap Teguh.
Permasalahan yang dialami Teguh seharusnya bisa dibawa ke PLN pusat.
Guna membuktikan apakah dirinya tidak bersalah atas timbulnya tagihan listrik dengan nominal yang fantastis.
"Dampaknya kerja saya jadi terhambat ini kalau seperti itu.